Maman menegaskan pentingnya pemberian bahan organik berupa pupuk kandang maupun pupuk organik lainnya sebelum tanah, yang memiliki kemampuan menahan air untuk ketersediaan air bagi tanaman.
Selain itu, Maman juga mengungkapkan hasil penelitian berupa penggunaan ekstrak kulit buah-buahan (manggis, buah naga, dan lainnya) yang diberikan ke dalam tanah juga mampu meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air.
Perhimpi memberikan bimbingan teknis tentang pemanfaatan data dan informasi iklim untuk perencanaan waktu tanam, juga tentang prediksi iklim hingga skala dasarian atau bulanan dalam jangka waktu satu musim ke depan sehingga diperoleh gambaran kondisi iklim khususnya curah hujan.
“Informasi ini penting dalam rangka antisipasi dan perencanaan yang lebih baik guna meminimalkan risiko yang kemungkinan akan terjadi. Kapan mau tanam, kapan mau memupuk, semuanya kerugian bisa diantisipasi jika memahami prediksi iklim yang ada dalam aplikasi,” kata pakar Perhimpi Dr. Elza Surmaini.
Sinergi antar lembaga pemerintah pusat, daerah dan organisasi profesi ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilar pencapaian target Kementan 2024 di antaranya peningkatan produksi beras 11 persen.
Pilihan editor: Mengenal El Nino yang Menyebabkan Kemarau Panjang di Indonesia serta Dampaknya