TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup menguat 5 poin ke level Rp 15.716 per dolar AS pada perdagangan Selasa sore, 17 Oktober 2023. Sebelumnya rupiah sempat menguat 15 poin di level Rp 15.721 per dolar AS.
“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif tapi ditutup menguat di kisaran Rp 15.690 hingga Rp 15.750 per dolar AS,” ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulis, Selasa, 17 Oktober 2023.
Penguatan rupiah ini, kata Ibrahim, salah satunya dipengaruhi oleh neraca perdagangan Indonesia pada September 2023 yang mencatatkan surplus sebesar US$ 3,42 miliar atau meningkat 0,30 persen secara bulanan (month to month atau mtm).
Selain itu, Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2023 turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar US$ 395,1 miliar, turun jika dibandingkan dengan Juli 2023 yang mencapai US$ 397,1 miliar.
Melihat kondisi di luar negeri, dolar AS berayun dalam kisaran yang ketat pada hari Selasa karena para pedagang mengamati perkembangan di Timur Tengah. “Mereka (para pedagang) bersiap untuk serangkaian pidato pejabat bank sentral minggu ini yang dipimpin oleh Ketua Fed Powell untuk mengukur prospek kebijakan moneter,” tutur Ibrahim.
Perhatian investor akan tertuju pada Ketua Federal Reserve AS (The Fed) Jerome Powell, yang akan menyampaikan pidatonya pada hari Kamis, di tengah minggu sibuknya pidato para kepala bank regional. “Para pejabat Fed akan memasuki periode blackout pada 21 Oktober sebelum periode blackout The Fed pada 31 Oktober hingga 1 November 2023,” ujar Ibrahim.
Pilihan Editor: Argo Semeru Anjlok, Simak Rekayasa Perjalanan Kereta Api dari PT KAI