- Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)
Setelah dilantik sebagai orang nomor satu di Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Juwono Sudarsono sebagai Menhan, yang juga menjabat pada posisi sama di era Gus Dur.
Dikutip dari tesis berjudul Kebijakan Reformasi Pertahanan Aspek Struktural: Studi Analisis Penataan Hubungan Dephan (Kemhan) dengan Mabes TNI (2011), di masa tugasnya, manajemen penganggaran dan pembelian alutsista sempat bermasalah. Kasus yang sangat menonjol adalah proses penyediaan alutsista senilai Rp 540 miliar yang disebut tidak sesuai prosedur.
Kasus lain yang sempat menyita perhatian adalah pengadaan 32 unit kendaraan tempur lapis baja atau panser untuk TNI yang akan dikirim sebagai pasukan perdamaian di Lebanon. Rencananya, 32 unit panser VAB itu akan dibeli seharga 700.000 euro (sekitar Rp 8,1 miliar) per unit dalam mekanisme yang tidak sesuai dengan peraturan.
Pada 2011, Kemenhan berada di bawah kendali Purnomo Yusgiantoro dan menerima alokasi dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) sebesar Rp 50,03 triliun, atau naik dibandingkan tahun sebelumnya (2010) sebesar Rp 47,49 triliun. Sedangkan pada 2012, APBN-P yang diperoleh mencapai Rp 72,25 triliun, atau turun dari rencana sebelumnya Rp 72,53 triliun.
Pada 2013, Kemenhan direncanakan memperoleh jatah anggaran sebesar Rp 81,96 triliun. Namun, melalui APBN-P justru berkurang menjadi Rp 80,76 triliun. Sedangkan pada 2014, alokasi pagu anggaran mengalami penyusutan, dari semula Rp86,37 triliun menjadi Rp 83,3 triliun.
Selanjutnya: Anggaran Pertahanan di Era Presiden Jokowi...