Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beras Bulog Sulit Turunkan Harga, Pedagang Beberkan Sebabnya

image-gnews
Empalah, 48 tahun, pedagang Pasar Rawamangun Jakarta Timur, mengungkapkan beras Bulog sepi peminat. Ia menduga hal itu penyebab program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang telah dilakukan Bulog tak berhasil meredam kenaikan harga beras yang kini menembus Rp 16.000 per kilogram. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Empalah, 48 tahun, pedagang Pasar Rawamangun Jakarta Timur, mengungkapkan beras Bulog sepi peminat. Ia menduga hal itu penyebab program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang telah dilakukan Bulog tak berhasil meredam kenaikan harga beras yang kini menembus Rp 16.000 per kilogram. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Iklan

TEMPO.CO, JakartaEmpalah, 48 tahun, pedagang beras di Pasar Rawamangun Jakarta Timur mengatakan harga beras belakangan semakin melonjak hingga menembus Rp 16.000 per kilogram. Meski sudah disuplai pasokan beras Bulog, menurutnya kenaikan harga beras belum berhasil diredam.

"Susah peminatnya karena beras Bulog impor Vietnam ini kualitasnya kurang bagus. Ini kurang ada rasa, sepa," kata Empalah sambil menunjukkan perbandingan beras Bulog dengan beras medium lain di kiosnya pada Rabu, 4 Oktober 2023. 

Menurut Empalah, beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) itu paling rendah kualitasnya dibandingkan beras medium lain. Hal itu terlihat dari tekstur dan warnanya. Warnanya, kata dia, lebih pucat dan tidak terlalu memiliki rasa. 

Dia mengaku sudah membeli beras SPHP Bulog sebanyak 500 kilogram. Namun hingga hari ini belum ada satupun pembeli beras tersebut. Karena itu dia membagi pasokan beras SPHP itu ke kios lainnya sebanyak 20 pack atau 100 kilogram. 

Selain karena kualitasnya, Empalah berujar pasokan beras Bulog juga belum berhasil meredam kenaikan harga karena masalah distribusinya. Dia sendiri mendapatkan stok beras SPHP dari Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Menurutnya, beras Bulog banyak disalahgunakan oleh mafia beras dengan cara dijual dengan kemasan premium yang harganya tinggi. 

"Kalau dulu Bulog ngisinya ke pasar tradisional, sekarang ke Cipinang. Kalau ke Cipinang ngisinya kan ke pengusaha, pengusaha mah diolah, diisi, beras biasa masukin ke packing yang bagus jadi harga tinggi," ujarnya. 

Meski demikian, ia mengatakan tidak kesulitan mendapatkan beras SPHP Bulog. Dia mendapatkan harga Rp 10.500 per kilogram dari PIBC, tetapi belakangan naik menjadi Rp 10.700 per kilogram dengan alasan biaya ongkos kirim. Beras SPHP Bulog dibanderol Rp 10.900 per kilogram atau Rp 54.500 per 5 kilogram. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tapi saya dari kemarin belum laku satupun karena ini jangankan ke ibu rumah tangga, Warteg aja nggak masuk, apalagi restoran," kata Empalah. 

Adapun ia menyebutkan harga beras medium saat ini mencapai Rp 11.000-Rp 16.000 per kilogram. Akibat kenaikan harga beras, Empalah mengaku mengalami penurunan omzet hingga 50 persen.  

Hal yang sama diungkapkan Yudi, 28 tahun, pedagang beras lainnya di Pasar Rawamangun Jakarta Timur. Menurut Yudi, pasokan beras tersedia banyak namun harganya masih tinggi. Dia juga menjual beras SPHP Bulog yang didapatkan dari PIBC. Namun beras tersebut, menurut dia, tidak banyak diminati pembeli. 

"Iya kurang  kualitasnya sih, bagusan lokal. Sepi yang beli," kata dia saat ditemui di kiosnya, Rabu, 4 Oktober 2023. Padahal, ujarnya, harga beras Bulog jauh di bawah harga beras-beras medium lainnya. 

Dia mengatakan saat ini harga beras medium paling rendah Rp 12.000-13.000 per kilogram. Padahal sebelum April, harganya Rp 10.500 per kilogram. Hal itu membuatnya mengalami penurunan omzet sekitar 30 persen. 

Pilihan Editor: Pontjo Sutowo Temui Mahfud MD terkait Kasus Hotel Sultan, Kuasa Hukum: Tidak Mau Ribut dengan Pemerintah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Manfaat Rendaman Air Beras? Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi air tajin. Wikipedia.org
Apa Manfaat Rendaman Air Beras? Ini Penjelasannya

Mengintip berbagai manfaat rendaman air beras, mulai dari bahan pangan hingga mampu menurunkan kadar formalin.


Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium dan Daging Sapi Murni Turun Tipis

6 hari lalu

Transaksi jual beli cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa 30 Juli 2024. Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) kementerian perdagangan, harga cabai rawit merah dalam 4 hari melambung hampir 21%, menjadi Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan secara nasional, harga cabai jenis yang sama naik hampir 2%. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium dan Daging Sapi Murni Turun Tipis

Bapanas merinci pelbagai komoditas pangan secara umum fluktuasi, diantaranya minyak goreng curah, ikan kembung, beras dan cabai rawit.


Wamentan Usul Pupuk Indonesia dan Bulog di Bawah Kementan, Siap Ajukan Perpres Tahun Depan

6 hari lalu

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/7/2024), usai dilantik. ANTARA/Yashinta Difa
Wamentan Usul Pupuk Indonesia dan Bulog di Bawah Kementan, Siap Ajukan Perpres Tahun Depan

Wamentan Sudaryono mengajukan usulan agar PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Perum Bulog bisa dibawahi langsung oleh Kementerian Pertanian (Kementan)


Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Bawang Merah Naik

7 hari lalu

Pekerja tengah membongkar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.  Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengakui cadangan sejumlah pangan pokok yang dikelola pemerintah melalui Perum Bulog dan ID Food cukup rendah. Kondisi itu membuat intervensi kenaikan harga sejumlah pangan itu tidak akan maksimal.Per 6 September 2024, Bapanas mencatat, cadangan pangan pemerintah itu antara lain beras sekitar 1,45 juta ton. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Bawang Merah Naik

Harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.590 per kg.


Disentil Bank Dunia Harga Beras Indonesia Termahal di ASEAN tapi Pendapatan Petani Kecil, Ini Kata Jokowi

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat penyerahan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog, Cibitung, Jawa Barat, Jumat 16 Februari 2024. Presiden Jokowi menepis anggapan bahwa kenaikan harga beras dipicu pemberian bantuan pangan dari pemerintah. TEMPO/Subekti.
Disentil Bank Dunia Harga Beras Indonesia Termahal di ASEAN tapi Pendapatan Petani Kecil, Ini Kata Jokowi

Tanggapi Bank Dunia, Presiden Jokowi mengatakan mahalnyal harga beras di Indonesia karena dipicu oleh harga beras impor yang dihitung dengan FOB


Jokowi Kembali Bagikan Bantuan Beras 10 Kilogram

8 hari lalu

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis, 26 September 2024. Terbang menggunakan helikopter Super Puma TNI AU dari IKN, Jokowi dan rombongan terbatas tiba di Stadion Sadurengas sekitar pukul 08.00 WITA. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Kembali Bagikan Bantuan Beras 10 Kilogram

Presiden Jokowi kembali membagikan bantuan beras 10 kilogram.


Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

10 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

Produktivitas pertanian padi di Indonesia melandai sejak era Suharto. Guru besar IPB beberkan beberapa alasan Indonesia sulit Swasembada


Bank Dunia: Harga Beras di Indonesia Tinggi, tapi Petani Padi Pendapatannya Rendah

11 hari lalu

Foto udara petani mengoperasikan mesin potong padi modern saat panen padi di areal persawahan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, 10 September 2024. Kementerian Pertanian melalui Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kalimantan Timur (BSIP Kaltim) melakukan perluasan lahan pertanian tanaman pangan sekitar 21 ribu hektare dari total 40 ribu hektare dan kegiatan pendukung lain untuk peningkatan produksi, sebagai langkah antisipasi ancaman darurat pangan dari sebelumnya 3,8 ton per hektare naik menjadi 4,5 ton per hektare. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Bank Dunia: Harga Beras di Indonesia Tinggi, tapi Petani Padi Pendapatannya Rendah

Badan Pangan Nasional mengakui harga beras di dalam negeri saat ini tergolong tinggi.


Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

14 hari lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

Direktur Bulog mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menyikapi produksi beras di tengah perubahan iklim.


Bapanas soal Harga Beras Tinggi: Petani Berhak Dapat Keuntungan

14 hari lalu

Petani memanen padi di Cijenuk, Kecaatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sawah-sawah di sejumlah daerah sudah mulai panen raya padi yang diharapkan imbasnya akan berdampak pada penurunan harga beras yang saat ini masih relatif mahal. TEMPO/Prima Mulia
Bapanas soal Harga Beras Tinggi: Petani Berhak Dapat Keuntungan

Badan Pangan Nasional mengakui harga beras di dalam negeri saat ini tergolong tinggi. Kondisi ini disebut karena biaya produksi dari petani sudah tinggi.