TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah meneken nota kesepahaman alias MoU dengan Guma Africa Group Limited untuk aliansi strategis proyek-proyek potensial di bisnis hulu hingga hilir Migas di Afrika.
“Kami berharap, bisa menerapkan kompetensi dan pengalaman yang dimiliki Pertamina di Indonesia untuk diaplikasikan di Afrika,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangannya pada Jumat, 29 September 2023.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina A. Salyadi Saputra dan Executive Chairman Guma Africa Group Limited Robert Gumede di Jakarta pada Kamis kemarin, 28 September 2023.
Nicke Widyawati menyebut penandatanganan ini memperkuat kolaborasi antara Indonesia dengan Afrika. Kerja sama kedua negara sebelumnya juga telah dilakukan dengan perjanjian antara pemerintah (G2G) pada kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi serta jajarannya ke beberapa negara di Afrika pada Agustus 2023.
Nicke menuturkan, lewat penandatangan ini Pertamina dan Guma Africa Group mampu memaksimalkan kesempatan bagi kedua negaranya. Ini untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi, baik di Indonesia maupun Afrika.
"Karena kita memiliki semangat 'bring the barrels home', artinya ekspansi Pertamina di luar negeri harus membawa manfaat bagi Indonesia," beber Nicke.
Executive Chairman Guma Africa Group Limited Robert Gumede menyebut penandatanganan MoU ini menjadi momentum yang baik. Menurut dia, Pertamina akan membantu Afrika dalam eksplorasi, pengolahan dan melakukan impor produk sumber daya alam, dengan prinsip cost effectiveness dan efisiensi.
“Apa yang sudah Pertamina ajarkan, akan kami lakukan di negara-negara Afrika dimana kami juga memiliki sumber migas dan energi baru terbarukan," kata Gumede. "Kami sangat senang dengan kerjasama ini karena merupakan kerjasama yang saling menguntungkan."
Selanjutnya: Lanjutkan Hasil Lawatan bersama Jokowi...