Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekor Terbaru Emisi Karbon Global Sektor Energi, IEA: Capai 37 Miliar Ton

image-gnews
Ilustrasi emisi karbon. Pexels/Elina Araja
Ilustrasi emisi karbon. Pexels/Elina Araja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - International Energy Agency (IEA) mengungkapkan, emisi karbon dioksida (CO2) secara global dari sektor energi mencapai rekor tertinggi baru yaitu 37 miliar ton (Gt) pada 2022. Angka ini 1 persen lebh tinggi dibanding level sebelum pandemi.

Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol menyebut bahwa permintaan batu bara, minyak, dan gas alam akan mencapai puncaknya pada dekade ini. “Meskipun menggembirakan, namun tidak cukup untuk mencapai target iklim 1,5  derajat celcius” kata Fatih dalam keterangan tulis yang diterima TEMPO pada Rabu, 27 September 2023.

Menurutnya, menghilangkan karbon dari atmosfer membutuhkan biaya yang besar. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk menghentikan hal tersebut.

“Jalur menuju kenaikan suhu 1,5 derajat celcius telah menyempit dalam dua tahun terakhir, namun teknologi energi ramah lingkungan menjaga peluang itu tetap terbuka,” tambah Fatih.

Fatih juga mengapresiasi momunten internasional seperti KTT COP28. Menurutnya, momentum internasional dapat mendukung peningkatan kapasitas energi terbarukan dan efisiensi energi tahun 2030.

“KTT iklim COP28 di Dubai juga menjadi peluang penting untuk berkomitmen terhadap ambisi yang lebih kuat dan implementasinya pada tahun-tahun sisa dekade kritis ini,” ujar Fatih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, IEA melaporkan bahwa pada 2035, emisi harus mengalami penurunan sebesar 80 persen di negara-negara maju, dan 60 persen di negara berkembang dibandingkan dengan tingkat emisi pada 2022.

“Hal yang juga penting, hampir semua negara harus memajukan target tanggal net-zero mereka. Dalam hal ini, termasuk Indonesia yang menargetkan net-zero emission pada 2060,” kata Fatih.

Salah satu peluang berbiaya rendah untuk membatasi pemanasan global dalam waktu dekat adalah mengurangi emisi metana dari sektor energi sebesar 75 persen pada 2030.

“Pengurangan besar-besaran pada emisi CO2 dan metana di sektor energi sangat penting untuk mencapai target 1,5 derajat celcius. Tanpa upaya untuk mengurangi emisi metana dari pasokan bahan bakar fosil, emisi CO2 sektor energi global harus mencapai net-zero sekitar tahun 2045,” kata Fatih.

Menurut laporan IEA, pengurangan emisi metana dari operasi minyak dan gas alam sebesar 75 persen menghabiskan pengeluaran kumulatif sekitar US$ 75 miliar hingga 2030. Hal itu setara dengan 2 persen pendapatan bersih yang diterima industri migas tahun 2022.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kembangkan Teknologi Tangkap Karbon, ESDM Jajaki Kerja Sama dengan Korea Selatan

21 jam lalu

Teknologi Carbon Capture and Storage. ftmm.unair.ac.id
Kembangkan Teknologi Tangkap Karbon, ESDM Jajaki Kerja Sama dengan Korea Selatan

Kementerian ESDM menjajaki kerja sama dengan Korea Selatan untuk mengembangkan teknologi tangkap karbon (CCS/CCUS).


Bidik 41 Juta Ton Produksi Batu Bara Akhir 2023, PTBA: Angka Ini Bisa Tercapai

2 hari lalu

Pekerja memeriksa kualitas batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, 4 Januari 2022. Pemerintah mewajibkan perusahaan swasta, BUMN beserta anak perusahaan pertambangan untuk mengutamakan kebutuhan batu bara dalam negeri. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Bidik 41 Juta Ton Produksi Batu Bara Akhir 2023, PTBA: Angka Ini Bisa Tercapai

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batu bara mencapai 41 juta ton hingga akhir tahun 2023.


PLN Group Teken Kerja Sama dengan 4 Startup RI

3 hari lalu

Petugas PLN tengah melakukan perawatan Saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di kawasan Desa Sumber Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 25 September 2023. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menargetkan pengembangannya akan mencapai  9,3 giga watt (GW) pada tahun 2030 mendatang. Tempo/Tony Hartawan
PLN Group Teken Kerja Sama dengan 4 Startup RI

PLN Group meneken perjanjian kerja sama dengan empat startup tanah air, yaitu Kanggo, Rekosistem, Imajin dan Fresh Factory.


Pembangunan Rendah Karbon Buka 15,3 Juta Pekerjaan Baru, Bappenas Soroti Kapasitas SDM RI

5 hari lalu

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa usai Rapat Paripurna Masa Persidangan 1 tahun sidang 2023-2024 di Nusantara II, DPR RI, Jakarta Pusat pada Selasa, 3 Oktober 2023
Pembangunan Rendah Karbon Buka 15,3 Juta Pekerjaan Baru, Bappenas Soroti Kapasitas SDM RI

Bappenas menyatakan bahwa pembangunan rendah karbon untuk mewujudkan ekonomi hijau dapat menciptakan 15,3 juta pekerjaan baru.


Komitmen Transisi Energi Selamatkan Bumi

6 hari lalu

Komitmen Transisi Energi Selamatkan Bumi

Kebutuhan energi di Indonesia bakal terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk yang diprediksi mencapai 330 juta pada 2060


Shell Hadirkan Cairan Pendingin yang Minim Emisi Karbon

7 hari lalu

Shell hadirkan cairan pendingin imersi yang diklaim rendah emisi karbon. (Dok Shell Indonesia)
Shell Hadirkan Cairan Pendingin yang Minim Emisi Karbon

PT Shell Indonesia telah memperkenalkan produk cairan pendingin imersi (immersion cooling fluids) yang diklaim minim emisi karbon.


Bank Mandiri, BRI dan BNI Bakal Kelola Iuran Batu Bara

8 hari lalu

Sambutan Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam acara penghargaan keselamatan kerja minyak dan gas bumi tahun 2023 di Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Bank Mandiri, BRI dan BNI Bakal Kelola Iuran Batu Bara

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan Bank Mandiri, BRI, dan BNI akan ditunjuk menjadi pengelola iuran batu bara dari perusahaan pertambangan.


23 Tahun Usia Provinsi Bangka Belitung, Tata Kelola Pertambangan Timah Masih Bermasalah

8 hari lalu

Tambang timah ilegal yang beroperasi di bibir pantai merusak kawasan hutan lindung Pantai Penganak yang terletak di Dusun Penganak Desa Air Gantang Kecamatan Parit Tiga Kabupaten Bangka Barat rusak. (istimewa)
23 Tahun Usia Provinsi Bangka Belitung, Tata Kelola Pertambangan Timah Masih Bermasalah

Persoalan pertambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung belum juga mampu diselesaikan meski provinsi tersebut kini sudah berusia 23 tahun.


Impor Bahan Bakar Diprediksi Terus Meningkat, Stafsus Menteri ESDM Sebutkan Solusi tapi . . .

8 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad-Interim Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dan Kepala Sekretariat JETP Indonesia Edo Mahendra beserta jajaran dalam acara peluncuran dokumen Investment and Policy Plan (CIPP) Pelaksanaan Transisi Energi Berkeadilan (Just Energy Transitions Partnership/JETP) di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Selasa, 21 November 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Impor Bahan Bakar Diprediksi Terus Meningkat, Stafsus Menteri ESDM Sebutkan Solusi tapi . . .

Stafsus Menteri Energidan Sumber Daya mineral (ESDM) Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembangan Infrastruktur Energi Ego Syahrial mengatakan transisi energi menjadi hal mendesak.


Alasan Menteri ESDM Usulkan Nilai Ekonomi Karbon Masuk RUU EBET

8 hari lalu

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dalam acara peluncuran dokumen Investment and Policy Plan (CIPP) Pelaksanaan Transisi Energi Berkeadilan (Just Energy Transitions Partnership/JETP) di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Selasa, 21 November 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Alasan Menteri ESDM Usulkan Nilai Ekonomi Karbon Masuk RUU EBET

Pemerintah usulkan ketentuan nilai ekonomi karbon masuk dalam daftar inventaris masalah (DIM) pada RUU EBET