TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia menyerahkan Peta Jalan (Roadmap) Indonesia Emas 2045 kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid berharap peta jala tersebut dapat menjadi panduan pembangunan untuk melengkapi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
“Peta jalan ini berisikan langkah-langkah konkret dengan metrik sebagai tolok ukur pembangunan," kata Arsjad dalam keterangannya Sabtu, 23 September 2023.
Ia menjelaskan peta jalan tersebut dibuat agar segala upaya, program, serta inisiatif dapat mewujudkan pencapaian visi pembangunan ekonomi Indonesia Emas 2045. Pembuatan peta jalan itu telah disusun secara inklusif dan kolaboratif untuk masa depan Indonesia sebagai negara maju.
Arsjad pun mengklaim penyusunan peta jalan ini telah melibatkan berbagai komponen. Mulai dari asosiasi industri, serikat buruh, pelaku usaha, akademisi, organisasi keagamaan, hingga organisasi non-pemerintah (NGO).
Ia berujar pemerintah telah mencanangkan cita-cita agar Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap). Indonesia juga diharapkan menjadi negara berkekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia berdasarkan pada produk domestik bruto (PDB) paritas daya beli (PPP) pada 2045.
Seluruh potensi sumber daya yang ada, kata dia, menjadikan Peta Jalan Indonesia Emas 2045 semakin relevan bagi Indonesia. Dia menilai peta jalan itu dapat memberikan panduan kepada pemimpin Indonesia dalam memanfaatkan peluang-peluang, serta mengatasi tantangan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan.
Kadin Indonesia menyatakan penyusunannya peta jalan itu dibuat berlandaskan pada empat aspek prioritas. Pertama, meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan, dengan memajukan pelayanan kesehatan dan pangan. Kedua, aspek kesejahteran, yang tidak hanya menyangkut produk domestik bruto (PDB) tetapi juga masyarakat dengan penghasilan yang tinggi dan kehidupan yang layak. Aspek ini bisa dipenuhi salah satunya melalui hilirisasi industri dan digitalisasi UMKM.
Ketiga, aspek inklusivitas yang menitikberatkan pada kesetaraan gender dan pemberdayaan populasi rentan, mengingat seluruh Masyarakat memiliki hak yang sama untuk mengakses kebutuhan dasar. Keempat, aspek keberlanjutan, yaitu mencapai target dekarbonisasi dengan tetap memperhatikan dan menjaga keberlangsungan lingkungan.
Pilihan Editor: Kadin Serahkan Peta Jalan Indonesia Emas ke Jokowi di IKN