K yang merupakan seorang pegawai honorer di salah satu kantor pemerintahan dengan kontrak 5 tahun lantas dipecat. Setelah itu, order fiktif Gojek atau Gofood berdatangan ke rumah korban.
"Dalam 1 hari, ada 5-6 order fiktif yang datang ke rumahnya.
Driver ojol kadang ada yang mengerti kalau itu order fiktif, namun ada juga yang ngotot disuruh bayar," cuit @rakyatvspin***.
K kemudian bunuh diri. Dia menghembuskan napas terakhirnya pada Mei 2023.
"Setelah K bunuh diri dan meninggal, apakah teror DC Adakami berhenti?
Jawabannya tidak," lanjut @rakyatvspin***.
DC AdaKami terus menelepon nomor K. Pihak keluarga yang mengangkat telah mengatakan K sudah meninggal.
"Jawaban dari DC Adakami adalah "alah bohong" "mana bukti nya" "ga mau tau bayar sekarang juga".
Keluarga kemudian mengirimkan catatan kematian K.
DC Adakami ga mau tau dan mengatakan catatan kematian K adalah palsu," beber @rakyatvspin***.
Namun, kisah ini belum diverifikasi kebenarannya. Tempo telah melakukan upaya konfirmasi kepada Brand Manager AdaKami Jonathan Kiss sejak semalam. Dia menjanjikan jawaban pada Rabu pagi, tapi belum juga menjawab hingga berita ini ditulis.
Tempo juga melakukan konfirmasi kepada Direktur Utama AdaKami Bernardino Vega. Namun, Bernardino hanya membaca pesan yang dikirimkan Tempo.
Pilihan Editor: Aturan Baru Sri Mulyani soal Jaminan Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Begini Tata Caranya