TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan atau Wamenkeu Suahasil Nazara menyebut sektor asuransi dan dana pensiun masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR). Apa saja?
"Saya yakin bahwa dalam sektor asuransi, kita masih punya PR yang banyak," kata Suahasil Nazara dalam acara IFG International Conference di Jakarta pada Selasa, 19 September 2023. "Bagaimana kita memastikan tata kelola asuransi menjadi lebih baik."
Dalam reformasi asuransi, lanjut dia, tata kelola harus diutamakan dan diterapkan. Oleh sebab itu, harus dilakukan peningkatan, penguatan, perbaikan dan kepercayaan diri dalam industri asuransi.
Menurut Suahasil, Indonesia Financial Group (IFG) selaku holding BUMN asuransi, penjaminan dan investasi, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berperan penting.
"Izinkan saya bicara mengenai sektor dana pensiun. Situasi kita saat ini terkait dengan coverage (cakupan) yang masih rendah dalam hal dana pensiun," beber Suahasil.
Dia menilai permasalahan tersebut harus segera diatasi dengan memperluas coverage dan sosialisasi. Selain itu, perlu jugamelakukan penjangkauan dan memastikan partisipasi dana pensiun yang lebih tinggi.
Lebih lanjut, Suahasil membeberkan sektor finansial berperan penting perihal risiko. Sektor tersebut bisa melakukan perlindungan kepada pemegang dana, serta bagaimana menyalurkannya kepada yang membutuhkan.
"Pertanyaannya, ekonomi seperti apa yang kita inginkan sehingga kita dapat melakukan intermediasi dengan baik?" tutur dia.
Dia pun menjelaskan empat reformasi ekonomi terkait hal tersebut. Keempatnya adalah menindaklanjuti penanganan Covid-19, hilirisasi, digitalisasi, dan green economy atau ekonomi hijau.
Pilihan Editor: Terkini: Penumpang Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dapat Asuransi, INFID Kecam Kekerasan Warga Pulau Rempang