TEMPO.CO, Jakarta - Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan necara Perdagangan Indonesia kembali surplus selama 40 bulan beruntun pada Agustus 2023. BPS mencatat nilai surplus neraca perdagangan barang sebesar US$ 3,12 miliar.
"Nilainya meningkat, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun bila kita bandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu memang lebih rendah," kata Amalia dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube BPS, Jumat, 15 September 2023.
Surplus neraca perdagangan pada Agustus 2023 ini ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas. Nilainya mencapai US$ 4,47 miliar. Adapun komoditas penyumbang surplus utama adalah lemak dan minyak hewani nabati (HS15), bahan bakar mineral (HS27), besi dan baja (HS72).
Amalia mengatakan surplus neraca perdagangan nonmigas Agustus 2023 ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun bila dibandingkan dengan nilai pada periode yang sama tahun lalu masih lebih rendah.
Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit US$ 1,34 miliar. Komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah, dan hasil minyak. Defisit neraca perdagangan migas Agustus 2023 ini, tutur Amalia, lebih rendah daripada Juli 2023 dan periode yang sama tahun lalu.
Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan beberapa negara