Secara komulatif, Januari hingga Agustus 2023 total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$ 24,3 miliar. Angka ini lebih rendah sebesar US$ 10,55 miliar dibandingkan dengan periode Januari-Agustus 2022.
Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan beberapa negara. Tiga terbesar di antaranya adalah India, Amerika Serikat, dan Filipina. Pertama, neraca perdagangan dengan India mencapai surplus sebesar US$ 1,42 miliar. Kedua dengan Amerika Serikat yang surplus sebesar US$ 1,27 miliar. Ketika surplus neraca perdagangan dengan Filipina sebesar US$ 0,83 miliar.
Surplus terbesar dengan India didorong oleh komoditas lemak dan minyak hewan nabati (HS15), bahan bakar mineral (HS27), bijih logam, perak, dan abu (HS26).
Sementara itu, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara.
Defisit terdalam di antaranya dengan Australia sebesar US$ 0,61 miliar. Lalu dengan Brazil sebesar US$ 0,47 miliar, dan dengan Thailand US$ 0,28 miliar. Defisit terdalam yang dialami dengan Australia ini terutama karena didorong oleh komoditas serealia (HS10), bahan bakar mineral (HS27), serta gula dan kembang gula (HS17).
RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan editor: APBN Juli 2023 Surplus Rp 153,5 Triliun, Bagaimana Rinciannya?