TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai rencana pemerintah untuk menutup Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) industri sangat layak diterapkan dalam waktu dekat ini. Adapun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana mengalihkan pasokan listrik dari PT PLN (Persero).
Rencana ini muncul lantaran PLTU milik pelaku usaha itu ditengarai memberikan kontribusi signifikan terhadap polusi udara Jakarta dan sekitarnya.
"Rencana tersebut tidak hanya mengatasi masalah polusi udara buruk, tetapi juga mengatasi masalah over supply listrik PLN. Sekali merengkuh dayung, dua pulau terlampaui," ujar Fahmy dalam keterangannya yang diterima Tempo, Ahad, 10 September 2023.
Berbeda dengan PLTU milik industri, Fahmy menjelaskan PLTU milik PLN sudah menerapkan teknologi Electrostatic System Precipitator (ESP). Teknologi tersebut mengendalikan abu hasil proses pembakaran dan menjaring debu PM 2,5 sehingga tidak berhamburan yang mencemari udara.
Selain itu, ia mengungkapkan PLTU milik PLN juga menerapkan teknologi Low NOx Burner yang dapat menekan polusi NO2 sangat rendah, di bawah ambang batas ditetapkan Kementerian LHK. Sedangkan, PLTU swasta yang dimiliki pelaku industri umumnya belum menerapkan teknologi untuk menekan pencemaran lingkungan, lantaran biaya penggunaan teknologi itu relatif mahal.
Pada masa lalu, tutur Fahmy, pelaku industri membangun sendiri PLTU karena waktu itu pasokan listrik dari PLN masih terbatas. Namun kondisi sekarang telah berbeda, pasokan listrik PLN pasca proyek pembangkit 35.000 MW berlimpah.
Bahkan, menurutnya, PLN kini kelebihan pasokan atau over supply selama Pandemi Covid-19. Karena itu, ia menilai pengalihan pasokan listrik dari PLN menjadi solusi dalam mengatasi kelebihan pasokan listrik PLN. Namun, ia menekankan PLN harus dapat menjaga kuantitas dan kualitas listrik yang dipasok ke seluruh industri benar-benar terjamin, tanpa pemadaman.
Lebih lanjut, ia mengatakan PLN ternyata sudah siap dalam menyambut rencana pemindahan pasokan listrik industri ke PLN. Bahkan PLN sudah mengakselerasi program akuisisi captive power yang ditujukan untuk pelanggan industri agar bersedia mengalihkan suplai listriknya ke PLN.
Fahmy pun menilai pasokan listrik PLN lebih murah, andal dan ramah lingkungan. Terlebih PLN juga memberikan insentif tarif melalui skema B-2-B bagi badan usaha yang beralih menggunakan listrik PLN.
Pilihan Editor: Jokowi Minta Belanda Bantu Kembangkan Teknologi Rendah Karbon