TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan dengan ASEAN Business Advisory Council (BAC) Malaysia di Hotel Mulia, Jakarta. Apa yang dibahas?
Pertemuan tersebut terjadi pada Selasa siang, 5 September 2023 di sela rangkaian kegiatan KTT ASEAN. Salah satu pembahasannya adalah mengenai kekhawatiran investor Malaysia dalam menemukan mitra lokal yang dapat dipercaya.”Saya senang kita bisa diskusi ringan sebagai negara satu rumpun," kata Bahlil dalam keterangannya pada Rabu, 6 September 2023.
Dia menjelaskan sebagai mantan pengusaha memahami kebiasaan enggan berbagi jika ada keuntungan. Menurut Bahlil, ada pengusaha yang baik dan ada yang harus diluruskan.
"Maka sekarang kami di Indonesia membuat peraturan, setiap investasi yang masuk wajib berkolaborasi dengan partner lokal," beber Bahlil.
Tetapi, lanjut dia, partner lokal tersebut harus profesional dan memenuhi syarat. Bahlil lantas menyarankan bertanya ke pemerintah atau Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia jika ingin mendapatkan rekomendasi.
"Sini saya bantu, Bapak mau partner lokal yang seperti apa akan saya bantu, saya carikan yang bagus. Jadi jangan takut bermitra dengan pelaku usaha lokal di Indonesia, saya pasti akan bantu berikan rekomendasi yang paling baik,” tutur Bahlil.
Ketua ASEAN-BAC Malaysia Tan Sri Nazir Razak mengakui, para pebisnis Malaysia memiliki ketertarikan yang cukup besar terhadap peluang investasi di Indonesia. Dia pun berharap diskusi dapat berlanjut pada pertemuan berikutnya di Kuala Lumpur, Malaysia
”Kami juga melihat semenjak kepemimpinan Presiden Jokowi makin banyak minat investasi yang masuk ke Indonesia. Jadi kami hadir hari ini ingin mendengarkan langsung dari bapak tentang peluang investasi yang ada di Indonesia,” ujar Tan Sri Nazir Razak.
Menurut data BKPM, Malaysia menjadi negara urutan kelima dengan nilai investasi tertinggi di Indonesia selama periode 2019 hingga semester I tahun 2023. Total investasi Malaysia sebesar US$ 10,4 miliar.
Investasi tersebut didominasi sektor transportasi dan pergudangan, industri kimia, industri makanan, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan, serta industri kertas dan percetakan.
Pilihan Editor: Bahlil Sebut Investor Lokal Gelontorkan Rp 40 Triliun untuk Bangun Fasilitas Pendukung Klaster 1A IKN