TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat telah menyelesaikan pemboran 427 sumur pengembangan hingga Juli 2023.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi pada periode yang sama di 2022 sebanyak 419 sumur.
Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo menyampaikan terdapat perkembangan yang signifikan terkait progres pemboran sumur pengembangan.
"Di 3 bulan pertama baru tercapai 167 sumur, namun dalam waktu 4 bulan bisa bertambah 260 sumur, sehingga di bulan Juli 2023 secara total menjadi 427 sumur," ujar Wahju dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 1 September 2023.
Wahju memperkirakan hingga akhir 2023, jumlah pemboran sumur pengembangan diproyeksikan terealisasi 919 sumur dari target 991 sumur. Beberapa hal yang menjadi tantangan dalam pemboran sumur pengembangan ialah ketersediaan rig yang sesuai dengan kebutuhan serta saat ini kompetisi mendapatkan alat pemboran tersebut sangat ketat, sehingga berdampak pada peningkatan harga.
"SKK Migas dan KKKS (kontraktor kontrak kerja sama) berusaha keras agar semua kebutuhan rig dapat terpenuhi dengan tetap melakukan optimalisasi biaya yang telah ditetapkan, karena kami juga ingin menjaga biaya-biaya operasional hulu migas tetap efisien sehingga masih masuk dalam koridor biaya yang telah ditetapkan dalam cost recovery yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ujar Wahju.
SKK Migas mengapresiasi atas sinergi dan kolaborasi antar KKKS dengan melakukan kontrak payung untuk jenis rig yang sama, sehingga dapat digunakan oleh banyak KKKS dengan hanya satu payung kontrak.
Triwulan-II 2023, semua kegiatan berjalan lancar tanpa kendala