Harga pupuk global sudah mengalami peningkatan sejak perang Rusia-Ukraina pada awal 2022 lalu, namun dampaknya baru dirasakan ketika musim panen pada Agustus 2022.
Seiring dengan perang yang masih berlanjut, harga pupuk tidak kunjung turun yang kemudian berujung pada biaya produksi yang relatif masih tinggi. Untuk merespons hal tersebut, Josua menilai pemerintah perlu melakukan intervensi subsidi pupuk dalam rangka meminimalkan biaya input dari pertanian.
Selain itu, pemerintah juga perlu untuk menaikkan kuota impor beras dalam rangka memenuhi kebutuhan domestik.
“Untuk intervensi dari sisi konsumen, pemerintah perlu secara rutin melakukan operasi pasar serta mendorong daerah untuk menyediakan storage di daerah-daerah strategis untuk memastikan distribusi tetap aman,” kata Josua.
Sebelumnya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan rencana pemerintah untuk menambah kuota impor beras dari yang sebelumnya 2 juta ton menjadi 3 juta ton pada 2023.
Hal itu sebagai bentuk antisipasi dalam menghadapi dampak dari El Nino.
1 juta ton beras itu nantinya berasal dari India