"Biomethane mengurangi efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh produksi metana dan menjadi solusi energi ramah lingkungan dan berkelanjutan serta berfungsi sebagai alternatif energi rendah karbon,” ujar Sucipto.
Biomethane akan dikompresi ke dalam skid Modul Transportasi Gas (GTM), diangkut dalam bentuk CBG untuk dijual ke pelanggan korporasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Seimangkei. Di sana, produk dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar gas bumi yang berasal dari fosil. Inisiatif strategis tersebut berfungsi mempercepat proses dekarbonisasi rantai nilai kelapa sawit dalam negeri.
Melalui cara ini, PTPN 4 berupaya memfasilitasi PT Kawasan Industri Nusantara (Kinra) untuk mengembangkan Seimangkei Special Economic Zone (SEZ) sebagai kawasan industri hijau pertama di Indonesia. Pabrik CBG berkontribusi mengurangi emisi karbon, mempromosikan praktik berkelanjutan dan menjadi diversifikasi sumber energi Indonesia.
“Sebagai BUMN perkebunan, kami menetapkan standar industri agar meminimalkan dampak bisnis terhadap lingkungan melalui penerapan teknologi inovatif di setiap aktivitas bisnis serta membangun kemitraan strategis dengan para pemimpin industri dan pakar demi mendorong tujuan dekarbonisasi Indonesia,” ucap Sucipto.
Managing Director reNIKOLA Boumhidi Adel mengaku senang bisa menjalin kemitraan strategis dengan PTPN 4. Menurutnya, ini proyek pertama reNIKOLA di luar negeri. reNIKOLA adalah perusahaan penghasil energi terbarukan murni asal Malaysia yang berkantor pusat di Kuala Lumpur.
reNIKOLA ingin mengembangkan 30 proyek CBG di Indonesia