4. Target Penjualan Motor Listrik Diyakini Tercapai
Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setyadi optimistis penjualan sepeda motor listrik dengan insentif Rp 7 juta dari pemerintah akan mencapai target 200.000 unit pada tahun 2023. Hal ini seiring dengan dilakukannya perluasan terhadap penerima subsidi motor listrik untuk umum, yang akan mengerek jumlah peminat hingga mencapai target yang ditetapkan pemerintah.
"Dengan adanya skema yang baru pastinya itu akan mendongkrak kenaikan minat masyarakat. Sekarang pun sudah banyak industri yang tanya-tanya. Yang kita harapkan percepatan dari regulasi ini (perubahan skema), sehingga sampai Desember, kita optimistis," ujar Budi.
Keyakinan itu juga didorong oleh kesiapan para industri yang akan menyediakan sepeda motor listrik. Bahkan, tak hanya untuk memenuhi permintaan dari masyarakat, tetapi industri juga siap untuk memenuhi permintaan dari sejumlah instansi pemerintah yang sudah didorong menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional.
Selain itu, Aismoli mengatakan jumlah industri sepeda motor listrik yang ingin menjadi mitra pemerintah juga semakin banyak. Hal ini terlihat dari industri yang mulai menaikkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen sebagaimana disyaratkan pemerintah. Tercatat sudah ada 14 perusahaan dengan 30 model motor listrik yang sudah bermitra dengan pemerintah. Ke depan, pihaknya memastikan akan terus bertambah.
5. Ekonom Wanti-wanti Tidak Boleh Ada Penerima Ganda
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengingatkan agar jangan sampai muncul penerima insentif ganda jika aturan terbaru dikeluarkan. “Kalau pemerintah mau mengubah kebijakan insentif, ya syaratnya harus diperlonggar. Yang penting tidak terjadi penerima insentif ganda,” kata Bhima saat dihubungi Tempo, Ahad, 27 Agustus 2023.
Ia mengaku sebenarnya bingung dengan konsep awal insentif motor listrik tersebut. Pasalnya, bantuan tersebut bersifat insentif, tetapi pemerintah menetapkan syarat penerima yang ketat layaknya model subsidi. Bhima juga menilai seharusnya hanya satu orang dari satu Kartu Keluarga (KK) yang berhak mendapat insentif motor listrik.
RADEN PUTRI | ANTARA | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Ekonom Sebut Perusahaan Motor Jepang Perlu Masuk Program Insentif Kendaraan Listrik, Ini Alasannya