"Nah, yang kemudian menjadi masalah, mereka merasa untuk apa dibukakan kredit line antara Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu dan dari situ sudah ada yang pakai untuk beli pulsa," tutur Friderica. "Jadi ramai, karena ibaratnya mahasiswa ini merasa diajari untuk konsumstif. Berutang kan itu ibaratnya."
Namun, Friderica menuturkan pihaknya sudah memanggil pihak kampus dan dewan mahasiwa.
Adapun sebelumnnya, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Raden Mas Said Surakarta mengakui telah melakukan penggalangan dana. Penghimpunan dana dilakukan lewat kerja sama sponsorship dengan tiga entitas melalui pihak ketiga. Di antaranya merupakan PUJK yang berizin dan terdaftar di OJK.
Pilihan editor: Pantau Transaksi dan Pendanaan, OJK Akan Bentuk Pusat Data Fintech Lending