TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo alias Bamsoet menjelaskan soal beberapa tantangan dalam perekonomian nasional. Salah satunya ada di sektor keuangan, di mana aktivitas ekonomi saat ini telah bertransformasi secara cepat menuju digitalisasi dan integrasi.
“Perkembangan inovasi teknologi sektor keuangan, aset keuangan digital, dan aset kripto di Indonesia terus menunjukkan perkembangan pesat,” ujar Bamsoet pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung DPR, Jakarta Pusat, pada 16 Agustus 2023.
Menurut Bamsoet, kehadiran aktivitas keuangan digital sangat dirasakan manfaatnya dari aspek kenyamanan, kemudahan, kecepatan, dan efisiensi. Di samping itu juga berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan aktivitas ekonomi, menciptakan pertumbuhan nilai investasi, dan membuka kesempatan lapangan kerja baru.
Namun, di sisi lain, sektor yang relatif baru ini juga tidak terlepas dari tantangan dan potensi permasalahan. Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, diharakna dapat menjadi landasan untuk penguatan peran otoritas jasa keuangan (OJK).
“Dalam memelihara stabilitas sistem keuangan dan melakukan pengaturan, pengawasan, serta pengembangan terhadap sektor ini,” tutur Bamsoet.
Untuk itu dalam sidang tahunan ini, Bamsoet mengajak seluruh pihak untuk bersama mengembangkan industri keuangan digital Indonesia. Agar dapat bertumbuh secara sehat, berkelanjutan, dan senantiasa mengutamakan pelindungan konsumen.
“Penguatan daya saing industri keuangan digital kita, akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan,” tutur Bamsoet.
Pilihan Editor: Soal Rencana Gaji Pokok PNS Naik, Menpan RB: Kita Tunggu Presiden Jokowi