TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)/Kementerian Investasi mencatat Investasi Asing Langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) di kawasan ASEAN mengalami pertumbuhan sebesar 5 persen pada tahun 2022. Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal BKPM Riyatno memaparkan total aliran investasi asing ini mencapai US$ 224 miliar.
“Porsi arus masuk FDI di kawasan ASEAN terus meningkat dari yang awalnya kurang dari 15 persen menjadi lebih dari 70 persen dari FDI global," kata Riyatno dalam konferensi pers “Peluang Investasi melalui KTT ASEAN ke-43” pada Selasa, 15 Agustus 2023.
Aliran FDI ke ASEAN pada tahun 2022, menurut Riyatno, melebihi investasi asing yang masuk ke China. “Aliran masuk ke ASEAN pada tahun 2022 ini melebihi aliran FDI ke China selama 2 tahun berturut-turut,” ujar Riyatno.
Lebih lanjut, BKPM mencatat peningkatan FDI di kawasan ASEAN bersumber dari enam negara, yaitu Singapura, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Di antara keenam negara ini, Singapura mencatatkan nilai FDI tertinggi yang mencakup 60 persen dari total FDI masuk ke ASEAN.
Namun, Riyatno mengatakan bahwa hal ini dipengaruhi posisi Singapura sebagai hub atau negara penghubung di Asia Tenggara. “Perlu kita pahami masuknya aliran dana ke Singapura ini sebagai hub. Jadi ending dari investasi ini belum tentu ke Singapura, tapi bisa ke Indonesia, ke Vietnam, atau negara-negara anggota ASEAN lainnya,” kata dia.
Bahkan aliran dana yang berasal dari Indonesia bisa melalui Singapura terlebih dahulu sebelum diinvestasikan kembali ke dalam negeri. “Bisa jadi pengusaha Indonesia mendirikan perusahaan di Singapura, baru berinvestasi ke Indonesia.”
BKPM mencatat Amerika Serikat berada di posisi pertama penyumbang FDI terbesar ASEAN. Total aliran investasi dari AS adalah sebesar US$ 37 miliar, meningkat 6 persen dari tahun sebelumnya. Dari total dana investasi tersebut, sektor manufaktur menerima aliran dana terbanyak dengan US$ 20 miliar.
Di posisi kedua, Riyatno mengatakan investasi intra-ASEAN menjadi yang terbesar setelah AS. “Alhamdulillah selain paling banyak dari AS, investasi intra-ASEAN ini menempati yang kedua.”
Pada aliran investasi antar negara-negara ASEAN, penggerak utama pertumbuhan FDI adalah bidang manufaktur, keuangan, perdagangan eceran, transportasi, dan penyimpanan. “Lima faktor tersebut menyumbang sekitar 86 persen dari total masuknya FDI di ASEAN,” ujar Riyatno.
SULTAN ABDURRAHMAN
Pilihan Editor: Tujuh Perusahaan Komitmen Investasi di IKN, Target Dibangun Sebelum Kuartal IV-2023