Sri Mulyani menjelaskan, belanja kementerian/lembaga mencapai Rp 493 triliun atau tumbuh 0,5 persen Yoy. Sedangkan belanja non kementerian/lembaga tercatat Rp 527,4 triliun atau turun 2,4 persen. Menurut Sri Mulyani, hal itu khususnya karena belanja subsidi dimana harga minyak lebih rendah.
Adapun transfer ke daerah telah terealisasi sebanyak Rp 440,9 triliun atau tumbuh 6,6 persen Yoy. Dia melanjutan, APBN sampai akhir Juli masih mengalami surplus pada keseimbangan primer sebesar Rp 394,5 triliun. Sri Mulyani, angka tersebut melonjak 24,6 persen Yoy.
"Kalau total postur, APBN akhir Juli surplus Rp 153,5 triliun atau 0,72 persen dari PDB. Surplus APBN Rp 153,5 triliun ini melonjak tinggi 44 persen dibandingkan tahun lalu posisi Juli yang juga surplus Rp 106,6 triliun," tutur dia.
Pilihan editor: Menteri PUPR Minta Erick Thohir Tak Pakai APBN untuk Bayar Utang BUMN Karya, Begini Kata Kemenkeu-Pengamat