Begitu juga dengan penerbangan langsung (direct flight) maskapai IndiGo Airlines dengan rute Mumbai - Jakarta. Menurut Dwi, dengan dibukanya rute baru ini (Mumbai - Jakarta), merupakan suatu bukti nyata dari berkembangnya permintaan perjalanan ke Indonesia, yang menawarkan aksesibilitas yang nyaman menuju Jakarta dan sebaliknya.
"Kami sangat merespons baik dengan langkah maskapai IndiGo yang membuka rute ini, Kedepannya kami meyakini akan lebih banyak lagi maskapai yang membuka rute penerbangan langsung, mengingat tren pasar wisatawan mancanegara selalu meningkat”, ujar Dwi Ananda.
Vietjet Vice President, Nguyen Thanh Son mengatakan dengan rute baru ini akan menghubungkan Jakarta dan Kota Ho Chi Minh, yang akan membuat dampak positif bagi kedua negara. "Vietjet dengan senang hati memulai layanan langsung baru yang menghubungkan Jakarta dan Kota Ho Chi Minh, yang akan membuatnya lebih mudah dan terjangkau bagi warga Indonesia untuk mengunjungi Kota Ho Chi Minh dan Vietnam," ujarnya.
Menurut dia, dengan ebih banyak penerbangan langsung antara Indonesia dan Vietnam akan menciptakan lebih banyak peluang perjalanan tanpa hambatan, kolaborasi bisnis, dan meningkatkan perdagangan bilateral, pariwisata, serta pertukaran budaya.
Sementara itu, Head of Global Sales di IndiGo Vinay Malhotra mengatakan pihahknya bersemangat dalam upaya mewujudkan penerbangan antara Mumbai dan Jakarta yang akan beroperasi setiap hari.
"Jakarta, sebagai ibukota dan juga kota terbesar di Indonesia merupakan pusat perekonomian, budaya dan politik. Rute baru ini bukan hanya memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan hubungan secara langsung, tetapi juga membuka akses dan mempromosikan perdagangan dan pariwisata di Indonesia dan India”, ujarnya.
Sebagai tambahan, penerbangan VietJet Air dengan rute Ho Chi Minh saat ini dilakukan tujuh kali penerbangan dalam seminggu dengan waktu tempuh selama tiga jam. Sementara itu untuk IndiGo menjadikan satu-satunya maskapai penerbangan milik India yang beroperasi langsung antara India dan Jakarta.
JONIANSYAH HARDJONO
Pilihan editor: Terkini Bisnis: Daftar 8 Bandara Internasional Turun Kelas, Risiko Penerapan AI Sektor Keuangan