TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) kembali buka suara soal kasus ekspor 5,3 juta ton bijih nikel ilegal ke Cina. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto mengatakan hasil penelitian pihaknya dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan segera rampung dalam waktu dekat.
"Minggu depan sepertinya hasil penelitian sudah selesai," kata dia saat dihubungi Tempo pada Selasa, 8 Agustus 2023.
Ia pun membantah bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah melaporkan sejumlah nama pelaku ekspor nikel ilegal. Menurutnya, Kemenko Marves bersama KPK masih mempelajari data ihwal kasus ini.
Sebelumnya, Luhut mengatakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri melaporkan kasus tersebut kepadanya. Tetapi, Luhut mengaku sudah mengetahui kasus itu dan meminta KPK untuk mengusut para pelaku.
Luhut menilai dengan digitalisasi tidak ada yang tidak bisa dilacak. Satuan tugas laut, kata dia, juga sudah dibentuk. Karena penyelundupan rawan terjadi di negara maritim seperti Indonesia.
KPK memperkirakan kerugian negara dari ekspor bijih nikel ilegal ini setidaknya mencapai lebih dari Rp 500 miliar. Hal tersebut lantaran hilangnya penerimaan royalti dan penerimaan PPh perusahaan penambang nikel. Namun, KPK tidak menyebutkan secara rinci mengenai asal muasal ore nikel yang diekspor secara ilegal ke Cina tersebut.
Sementara itu, Direktur Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman menduga bijih nikel yang diekspor itu berasal dari tambang di Sulawesi atau Maluku Utara. "Dari Indonesia, saya enggak menyebut dari IWIP (Indonesia Weda Bay Industrial Park), tentunya dari Sulawesi dan Maluku Utara karena hanya dua daerah inilah penghasil nikel terbesar," ucap Yusri kepada Tempo pada Sabtu, 1 Juli 2023.
Adapun data Bea Cukai Cina mencatat pada 2020 impor ore nikel dari Indonesia ke Cina mencapai 3,4 miliar kilogram dengan nilai US$ 193 juta. Kemudian pada 2021, Cina kembali mengimpor 839 juta kilogram ore nikel dari Indonesia senilai US$ 48 juta. Sedangkan pada 2022 Cina impor 1 miliar kilogram ore nikel.
Pilihan Editor: Kritik Kebijakan Jokowi, Faisal Basri Sebut 90 Persen Keuntungan Hilirisasi Nikel Mengalir ke Cina