TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan pemerintah menargetkan 10 usaha mikro kecil menengah (UMKM) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023. Karena itu, pemerintah bakal jemput bola untuk mendorong UMKM melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana.
"Pokoknya kalau punya nilai aset Rp 50 miliar, bisa masuk papan akselerasi," ujar Teten ketika ditemui wartawan di Tangerang Selatan pada Minggu, 6 Agustus 2023.
Baca juga:
Teten menuturkan, nantinya pemerintah bakal membantu upaya pembiayaan menghubungkan securities crowdfunding atau sumber pembiayaan yang aman.
Sebelumnya, Teten juga sempat mengatakan kementeriannya telah bekerja sama dengan BEI untuk mengkurasi dan menginkubasi UMKM. Dengan begitu, harapannya, semakin banyak UMKM kita yang mencari pembiayaan dan modal investasi di pasar modal.
"Memang masih lambat (UMKM yang IPO). Sejak 2020, dari papan akselerasi baru ada 33 UMKM yang masuk di Bursa Efek," kata Teten dalam acara Inabuyer B2B2G Expo di Smesco Indonesia, Rabu, 5 Juli 2023.
Pergerakan UMKM yang melantai di BEI sempat disampaikan Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna. Pada 7 Juni 2023, Nyoman mengatakan ada 10 persen perusahaan dari sektor UMKM yang antre untuk melakukan IPO tahun ini. Perusahaan yang antre tersebut, kata dia, merupakan perusahaan dengan nilai aset di bawah Rp 50 miliar.
Sedangkan 85-90 persen perusahaan lain yang antre untuk IPO merupakan perusahaan dengan aset skala menengah dengan nilai aset antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar, dan skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar.
Melihat fenomena tersebut, Nyoman mengaku telah menyediakan papan akselerasi sebagai upaya mendorong lebih banyak UMKM untuk menyelenggarakan IPO, sebagai bentuk penggalangan dana untuk naik kelas dan melakukan ekspansi.
"Yang kami masukkan ke papan akselerasi bukan hanya sekedar size-nya yang kecil. Kami tidak melihat itu, tapi bagaimana perusahaan ini berbeda dari yang lain, artinya, ada inovasi ada hal-hal yang kita lihat ada growth opportunity ke depan,” ujar Nyoman.
Pilihan Editor: Guru Besar UI Sebut Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Cocok Melalui Pantai Utara