TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 26 Juli pekan lalu, Garuda Indonesia telah melakukan uji coba penggunaan bioavtur. Dengan menggunakan bioavtur tersebut, Garuda Indonesia menjadi pionir sebagai maskapai komersial pertama di Indonesia yang melaksanakan uji coba energi terbarukan.
Penggunaan bioavtur sejalan dengan komitmen Garuda Indonesia dalam mendukung target pemerintah, yang memproyeksikan terwujudnya net zero emission Indonesia 2060. Salah satunya adalah melibatkan pengembangan bahan bakar penerbangan ramah lingkungan dengan mengacu pada konsep Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Bioavtur J2.4 merupakan bahan bakar yang di antaranya terdiri dari komponen minyak inti kelapa sawit (refined bleached deodorized palm kernel oil) sebanyak 2,4 persen. Produk ini merupakan hasil pengembangan dari Pertamina Group dan peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Garuda Indonesia telah menyelesaikan tahap awal uji coba bahan bakar terbarukan tersebut. Percobaan dilakukan melalui uji statis dengan melihat respon pada mesin pesawat CFM56-7B, yang digunakan pada armada B737-800 NG Garuda Indonesia. Setelah itu akan dilanjutkan dengan ground test dan flight test.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra menyatakan, bahwa penjajakan penggunaan bioavtur ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Garuda Indonesia, sebagai maskapai pembawa bendera bangsa, dalam mendukung berbagai inisiatif dekarbonisasi.
Selanjutnya: "Kami menyadari bahwa sebagai bagian...."