"Kami menyadari bahwa sebagai bagian dari ekosistem industri penerbangan, Garuda Indonesia tidak dapat terlepas dari emisi yang dihasilkan dari kegiatan operasional kami. Inisiasi bioavtur diharapkan dapat menjadi langkah awal kami untuk mendukung ekonomi hijau yang berkelanjutan” ujarnya.
Irfan menambahkan, “Saya harap inisiatif Garuda Indonesia dalam hal uji coba penggunaan SAF ini tidak hanya menjadi langkah awal yang akan mengoptimalkan upaya pembangunan ekosistem bisnis berkelanjutan, terutama pada industri penerbangan, namun juga diharapkan dapat mendorong pengembangan energi terbarukan karya anak bangsa,” ujar Irfan.
Dengan komitmen yang sama, Garuda Indonesia juga telah melaksanakan berbagai aktivitas korporasi yang berorientasi terhadap konservasi energi maupun lingkungan hidup dalam lini operasional penerbangan, seperti optimalisasi penggunaan GPU.
Salah satu implementasi gaya hidup hijau di lingkungan perusahaan diwujudkan dengan melakukan penghematan listrik dan air, hingga program redemption GarudaMiles, "Ayo Jaga Bumi Kita Bersama". Program itu adalah pelestarian lingkungan berbasis konversi poin GarudaMiles, yang dapat diakses seluruh pengguna jasa Garuda Indonesia.
Ke depan, Garuda Indonesia juga akan mengembangkan program partisipasi penanaman pohon mangrove berdasarkan konversi emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas perjalanan penumpang.
LAYLA AISYAH
Pilihan Editor: Jokowi Sebut Kekurangan di LRT Jabodebek Hal Wajar: Tapi Jangan Senang Cari-cari Kesalahan