PT Vale Indonesia tercatat di Bursa Efek Indonesia atau BEI (dahulu Bursa Efek Jakarta) sejak 16 Mei 1990. Sebanyak 43,79 persen saham perusahaan kini dimiliki Vale Canada Limited dan 15,03 persen saham dipegang Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. Sementara itu, MIND ID (dahulu Inalum) mempunyai 20 persen saham perseroan sejak 7 Oktober 2020.
Sejarah PT Vale Indonesia
PT Vale Indonesia Tbk. mulai mengeksplorasi tambang nikel sejak 1920-an. Namun perseroan baru mendirikan entitas yang bernama PT International Nickel Indonesia (INCO) pada 25 Juli 1968. Saat diresmikan, terjadi kesepakatan antara perusahaan dengan Pemerintah Indonesia melalui Kontrak Karya (KK).
Sejak penandatangan KK, PT INCO berkomitmen untuk mengoperasikan pertambangan nikel terintegrasi. Sebelum perintah hilirisasi mineral oleh pemerintah, perusahaan telah menjalankan pabrik di Sorowako pada 1977. Peresmian pabrik itu dihadiri presiden kedua Republik Indonesia (RI), yaitu Soeharto.
Pada 2011, telah terjadi perubahan susunan pemegang saham yang berakibat pada perubahan nama menjadi PT Vale Indonesia Tbk. Dalam menjalankan operasinya, perusahaan memegang teguh pada konsep yang mengedepankan pembangunan, investasi, dan bisnis berkelanjutan (environmental, social, and corporate governance atau ESG).
Tahun ini, PT Vale Indonesia tengah merayakan selebrasi 55 tahun dengan mengusung tema “Semangat dalam Selaras: Semua berarti, Semua berharga”. Beberapa proyek yang dijalankan perusahaan pada 2023, antara lain peletakan batu pertama Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, peresmian Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea, dan kesepakatan definitif oleh Ford.
Beberapa penghargaan yang pernah diraih PT Vale Indonesia Tbk. pada 2022 adalah Sangat Terpuji – Sustainable Business Award (SBA), Pemegang Saham Terbaik – 13th IICD Corporate Governance Award, dan Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).
ANDIKA DWI | MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: KPK Duga Rafael Alun Investasi di Garuda Indonesia, Dirut Irfan Setiaputra Buka Suara