Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anatomi Kebijakan Hilirisasi Pertambangan di Era Pemerintahan Jokowi

image-gnews
Foto udara smelter milik PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat 28 Juli 2023. Smelter PT VALE Indonesia Tbk di Kabupaten Luwu Timur mampu memproduksi kurang lebih 240 ton nikel per hari dan saat ini sedang menggarap tiga proyek besar smelter di tiga lokasi yaitu Sorowako, Bahodopi dan Pomalaa dengan total investasi sekitar Rp134,3 triliun. ANTARA FOTO/jojon
Foto udara smelter milik PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat 28 Juli 2023. Smelter PT VALE Indonesia Tbk di Kabupaten Luwu Timur mampu memproduksi kurang lebih 240 ton nikel per hari dan saat ini sedang menggarap tiga proyek besar smelter di tiga lokasi yaitu Sorowako, Bahodopi dan Pomalaa dengan total investasi sekitar Rp134,3 triliun. ANTARA FOTO/jojon
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah saat ini memiliki komitmen dalam melakukan hilirisasi. Hal ini beberapa kali disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Terbaru, Jokowi mengatakan bahwa Papua Nugini tertarik untuk mempelajari hilirisasi di Indonesia. 

Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan Menteri Papua Nugini, James Marape pada Rabu, 5 Juli 2023 lalu. Jokowi sendiri menanggapi hal tersebut dengan antusias. Jokowi mempersilakan perwakilan dari Papua Nugini untuk melihat proses hilirisasi secara langsung. “Ini tentu akan menjadi bentuk kerjasama sekaligus mempererat hubungan antar negara,” ujar Jokowi sebagaimana dilansir dari Tempo. 

Di bawah pemerintahan Presiden Jokowi, hilirisasi memang menjadi perhatian yang penting. Pada 2020 lalu, secara bertahap pemerintah telah menghentikan ekspor bahan tambang mentah dari mulai nikel, bauksit, timah, hingga alumina. 

Perhentian ekspor nikel ini kemudian sempat digugat oleh World Trade Organization (WTO) yang dianggap mengganggu pasokan nikel global serta dapat memicu konflik dagang. Padahal tujuan utama pemerintah adalah untuk meningkatkan nilai tambah domestik melalui hilirisasi produk pertambangan.

Diberitakan sebelumnya, hilirisasi nikel sendiri merupakan proses pengolahan nikel mentah menjadi produk akhir yang memiliki nilai tambah tinggi dan dapat dijual belikan. Produk yang bisa dihasilkan dari hilirisasi nikel di antaranya adalah logam nikel murni yang dapat menjadi bahan untuk pembuatan kawat listrik, tabung vakum, peralatan kimia, dan industri lainnya.

Gugatan tersebut juga sempat dipersoalkan oleh International Monetery Fund atau IMF melalui dokumen “IMF Executive Board Concludes 2023 Article IV Consultation with Indonesia” yang menyatakan keberatan dan memberikan catatan mengenai rencana hilirisasi nikel di Indonesia. 

IMF menilai bahwa kebiakan tersebut perlu analisis biaya dan manfaat lanjut dan harus harus dirancang untuk meminimalkan limpahan lintas batas. Akibatnya, IMF meminta Indonesia untuk mempertimbangkan kebijakan penghapusan bertahap terhadap pembatasan ekspor nikel. 

Menurut Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa rekomendasi IMF berstandar ganda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi mengatakan bahwa hilirisasi justru dapat berdampak positif terhadap industri di Indonesia yang akan menaikkan nilai tambah serta menciptakan ekosistem industri yang baik.

Indonesia sendiri telah mengatur pelarangan ekspor melalui Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Peraturan tersebut kurang lebih mengamanatkan agar tidak lagi melakukan ekspor bahan mentah. 

Hal ini menurut Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjadi kunci untuk mengoptimalkan produk-produk pertambangan minerba. 

Kebijakan hilirisasi ini harus direspon dengan industri-industri hilirnya, karena menurut Arifin, industri pendukung inilah yang akan menampung hasil dari produk yang sudah di hilirisasi.

Meskipun hilirisasi erat kaitannya dengan hilirisasi nikel, Jokowi sempat menegaskan bahwa hilirisasi yang menjadi perhatian pemerintah saat ini bukan hanya terpaku pada pertambangan mineral atau batubara, melainkan pada sektor pertanian, perkebunan, sampai perikanan. 

Di sektor perkebunan, kelapa muda biasanya dijual per butir Rp 10.000 Rp 15.000, dengan hilirisasi dapat ditingkatkan nilai tambahnya menjadi Rp 45.000 sampai Rp 50.000 dengan menjadikannya sebagai coco thumb layaknya yang banyak dijual di Thailand.  

SETKAB | ESDM | TIM TEMPO
Pilihan editor: Hilirisasi Nikel Pemerintah Mau Divestasi Saham PT Vale Indonesia: Apa Itu Divestasi Saham

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Resmi Luncurkan Whoosh, Kereta Cepat Jakarta - Bandung

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meluncurkan proyek 'Whoosh' Kereta Cepat Jakarta - Bandung pada Senin, 2 Oktober 2023, di Stasiun Halim, Jakarta Timur. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Resmi Luncurkan Whoosh, Kereta Cepat Jakarta - Bandung

Jokowi mengatakan pemerintah memang menghadapi sejumlah tantangan dalam menggarap proyek yang serba baru ini. Namun dia mengambilnya sebagai pelajaran


Megawati Mengaku Pusing, Ganti Pemimpin Ganti Visi

1 hari lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo berfoto bersama dengan para awak wartawan yang meliput pada acara penutupan Rakernas IV PDI Perjuangan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu, 1 Oktober 2023. Rakernas IV PDI Perjuangan itu menghasilkan 9 rekomendasi soal kedaulatan pangan dan 8 rekomendasi pemenangan Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Megawati Mengaku Pusing, Ganti Pemimpin Ganti Visi

Megawati mengatakan hal itu harus dikoreksi. Sebab, kata dia, visi misi presiden pasti berbeda sampai kepala desa.


Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta - Bandung Hari Ini

1 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Halim. TEMPO/Tony Hartawan
Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta - Bandung Hari Ini

Peresmian oleh Jokowi ini mundur dari rencana sebelumnya, yakni pada 1 Oktober.


Jokowi Tekankan Regulasi Holistik: E-Commerce Telat Beberapa Bulan Dampaknya ke Banyak Sektor

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo menerima Peta Jalan (Roadmap) Indonesia Emas 2045 dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di IKN Nusantara, Jumat, 22 September 2023. Sapri Maulana
Jokowi Tekankan Regulasi Holistik: E-Commerce Telat Beberapa Bulan Dampaknya ke Banyak Sektor

Menurut Jokowi, regulasi akan memberikan kerangka hukum yang melindungi industri-industri yang terdampak, seperti industri kreatif dan UMKM.


Inilah Macam-macam Kritik, Protes, Hingga Kritik Offside

6 hari lalu

Presiden Jokowi menyapa undangan saat Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kongres XXV PWI berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 25 hingga 26 September 2023 yang mengangkat tema Menuju PWI yang Mampu Menjawab Tantangan Zaman. TEMPO/Subekti.
Inilah Macam-macam Kritik, Protes, Hingga Kritik Offside

Beberapa lontaran kritik dianggap offside. Lalu, apa penjelasan kritik yang bukan sembarang kritik, tetapi disebut offside? Apa kata Presiden Jokowi?


Presiden Jokowi Sebut Lagi Tak Antikritik, Berikut Kronologinya

6 hari lalu

Presiden Jokowi berpidato saat Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kongres XXV PWI berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 25 hingga 26 September 2023 yang mengangkat tema Menuju PWI yang Mampu Menjawab Tantangan Zaman. TEMPO/Subekti.
Presiden Jokowi Sebut Lagi Tak Antikritik, Berikut Kronologinya

Presiden Jokowi mengatakan, bermacam kritikan masuk kepadanya. Ada yang halus, samar-samar.


Ekonom: Hilirisasi Kunci Menjaga Kinerja Investasi di Tahun Politik

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Presiden Komisaris AMNT Hilmi Panigoro (kiri) dan Presiden Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) Rachmat Makassau (ketiga kanan) saat meninjau proyek pembangunan smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Dusun Otak Keris, Maluk, Sumbawa Barat, NTB, Selasa 20 Juni 2023. Pemerintah mendorong pembangunan fasilitas pengolahan mineral atau smelter sebagai bagian program hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah komoditas sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi Indonesia. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Ekonom: Hilirisasi Kunci Menjaga Kinerja Investasi di Tahun Politik

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro berpendapat hilirisasi bisa menjadi kunci untuk menjaga kinerja investasi pada tahun politik.


Bos Freeport Sebut Progres Smelter Gresik Capai 76 Persen, Rampung Mei 2024

6 hari lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat ditemui di acara Safe Forum 2023 di Jakarta pada Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Bos Freeport Sebut Progres Smelter Gresik Capai 76 Persen, Rampung Mei 2024

Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan progres pembangunan smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur.


Jadi Tulang Punggung Industri Nikel, AEER: Buruh Malah Jadi Pihak Paling Menderita

7 hari lalu

Ilustrasi buruh. Pixabay
Jadi Tulang Punggung Industri Nikel, AEER: Buruh Malah Jadi Pihak Paling Menderita

Ironisnya, buruh juga menjadi pihak yang paling menderita akibat minimnya penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).


AEER: Hilirisasi Nikel Tak Kurangi Kemiskinan, 95 Persen Pendapatan Morowali Menguap ke Luar Daerah

7 hari lalu

Ilustrasi  smelter nikel. REUTERS
AEER: Hilirisasi Nikel Tak Kurangi Kemiskinan, 95 Persen Pendapatan Morowali Menguap ke Luar Daerah

Peneliti Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) Arianto Sangadji mengatakan bahwa hilirasasi nikel tidak menurunkan tingkat kemiskinan secara signifikan.