TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank BTPN Tbk mencatat pertumbuhan positif pada semester I-2023 dengan meningkatnya pendapatan bunga, bunga bersih, dan operasional. Pendapatan bunga tumbuh 26 persen, sementara pendapatan bunga bersih tercatat di level Rp 5,95 triliun, atau naik 4 persen Year On Year (YoY), di tengah kenaikan suku bunga.
“Kami bersyukur Indonesia telah memasuki masa transisi endemi sehingga perekonomian kembali bangkit. Bank terus berupaya mendukung berbagai kebijakan pemerintah untuk pertumbuhan dan antisipasi risiko kredit” ujar Direktur Utama BTPN, Henoch Munandar lewat keterangan tertulis pada Senin, 1 Agustus 2023.
BTPN juga mencatat peningkatan pendapatan operasional (konsolidasi) sebesar 3 persen YoY, sementara Pre-Provision Operating Profit (PPOP) berada di level Rp 3,32 triliun. Adapun Net Interest Margin (NIM) Bank terjaga di 6,3 persen.
Bank juga memutuskan untuk menambah pencadangan kredit pada kuartal kedua tahun 2023 sebagai bagian dari antisipasi terkait proses restukturisasi nasabah korporasi. Juga sebagai bagian dari upaya mitigasi dari berakhirnya kebijakan stimulus Covid-19 dari pemerintah.
Dengan penambahan pencadangan ini, biaya kredit meningkat sebesar Rp 422 milyar, yang kemudian memengaruhi laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi). Laba bersih setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat di level Rp 1,46 triliun sepanjang Januari-Juni 2023, lebih rendah 13 persen YoY.
“Pulihnya perekonomian adalah angin segar yang ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak,” ucap Henoch.
Pilihan Editor: Bank BTPN Umumkan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Baru, Berikut Daftarnya