TEMPO.CO, Jakarta - India telah melarang ekspor beras non basmati per 20 Juli 2023. Ekonom dari Indonesia Demographic and Poverty Studies (Ideas), Yusuf Wibisono, menyebut volume beras global akan turun imbas dari kebijakan ekspor India.
"Pada 2022, India mengekspor beras ke 140 negara di seluruh dunia sebanyak 22 juta ton beras, sekitar 40 persen dari ekspor beras dunia," ujar Yusuf pada Tempo, Jumat, 28 Juli 2023.
Menurut Yusuf, sekitar setengah dari ekspor beras India itu adalah beras jenis non basmati. Sehingga, dia menilai kebijakan itu akan mempengaruhi pasokan beras dunia.
"Hal ini sama artinya dengan turunnya volume beras non basmati global hingga 11 juta ton," beber Direktur Ideas itu.
Akibatnya, Yusuf menilai harga beras non basmati di pasar global akan melonjak karena tipisnya pasokan beras global, yakni hanya sekitar 7 persen surplus produksi beras yang diperdagangkan di pasar beras global.
Baca juga:
"Defisit di pasar beras global tahun ini berpotensi mengulang krisis tahun 2003/2004, dimana saat itu defisit pasar beras global menembus 18 juta ton," tutur Yusuf.
Kenaikan harga beras global memberi tekanan ke negara-negara importir