TEMPO.CO, Jakarta - Liquefied Petroleum Gas alias LPG ukuran 3 kilogram (LPG 3 kg) belakangan ini dikabarkan mengalami kelangkaan di beberapa wilayah di Indonesia. Daerah-daerah tersebut adalah Magetan, Banyuwangi, dan beberapa wilayah di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Menanggapi hal tersebut, sejumlah pejabat PT Pertamina (Persero) buka suara. Salah satunya adalah Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang mengatakan pihaknya bakal bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menggelar operasi pasar.
Selain itu, pendistribusian LPG 3 Kg pun akan dievaluasi agar tepat sasaran. Berikut fakta-fakta mengenai kelangkaan LPG 3 Kg di berbagai wilayah Indonesia.
1. Efek Hari Libur
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan jika kelangkaan LPG 3 Kg bersubsidi terjadi karena efek hari libur Idul Adha dan Tahun Baru Hijriah. Alhasil, terjadi peningkatan konsumsi di atas rata-rata harian.
“Tiap libur terjadi peningkatan konsumsi, sehingga terjadi peningkatan di atas rata-rata harian. Ini yang perlu kami recovery dari sisi supply," ujar Nicke ketika ditemui awak media di ICE BSD Tangerang, Selasa, 25 Juli 2023.
Selain itu, Area Manager Comm. Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahhedi, juga mengatakan jika tidak ada kelangkaan LPG 3 Kg secara nasional. Adapun kelangkaan di beberapa wilayah ini disebabkan oleh peningkatan konsumsi sejak Hari Raya Idul Adha karena banyak masyarakat yang menggelar hajatan.
“Secara nasional, sebenarnya tidak terjadi kelangkaan elpiji 3 Kg, tapi karena permintaan melebihi dari biasanya,” kata Ahad Rahedi, pada Rabu, 26 Juli 2023.
2. Penyaluran LPG 3Kg Sudah Sesuai Kuota
Sementara itu, Sekretaris perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan bahwa pihaknya telah mengecek di wilayah yang mengalami kelangkaan LPG 3 Kg. Dia juga menilai, saat ini penyaluran LPG 3 Kg telah sesuai dengan kuota yang diberikan oleh pemerintah.
“Terkait LPG, kami sudah cek ke lokasi yang disebutkan contohnya Banyuwangi, Jawa Timur, ada juga wilayah Sumatera,” kata Irto saat ditemui di SPBU MT Haryono, Jakarta Selatan pada Senin, 24 Juli 2023.
“Secara prinsip, kami akan salurkan sesuai dengan kuota yang diberikan oleh pemerintah,” tuturnya.
Irto juga mengatakan terdapat 8 juta metrik ton LPG 3 Kg yang disalurkan di 2023. Bahkan menurutnya, saat ini penyaluran LPG sudah over ata berlebih. “Saat ini juga penyaluran sudah over. Di beberapa lokasi kita lihat sudah beberapa yang over, tapi tetap kita salurkan,” kata dia.
Meski begitu, dia mengatakan, Pertamina akan tetap menyalurkan elpiji bersubsidi tersebut jika memang terjadi kelangkaan di daerah. “Bila memang nanti diperlukan tambahan, kita akan kucurkan (LPG 3Kg), seperti di Banyuwangi juga ada operasi pasar. Mudah-mudahan tidak ada kelangkaan,” ucap Irto.
Di samping itu, Area Manager Comm, Rel and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara, Susanto August Satria mengatakan, memang tren penyaluran LPG 3 Kg naik pada 2023 ini. Hingga Juni 2023, penyaluran untuk wilayah Sumatera Utara telah mencapai 180.907 Metrik Ton (MT). Sedangkan, penyaluran pada Januari-Juni 2022 lalu hanya sebanyak 175.498 MT.
Menurut Susanto, penyaluran gas melon ini bahkan sudah melebihi 3,4 persen kuota yang ditentukan pemerintah. Untuk mengatasinya, akan diterapkan subsidi tepat sasaran sesuai Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang LPG Tertentu Tepat Sasaran.
Oleh karena itu, akan ditetapkan juga sistem digitalisasi yang terintegrasi dengan data keluarga penerima manfaat dari pemerintah agar penggunaan LPG 3 Kg tepat sasaran. “Kami sudah mendengar keluhan masyarakat, akan diterapkan subsidi tepat LPG 3 Kg. Sejak pertengahan Juli dan ditargetkan selesai akhir bulan ini, dilakukan registrasi dan verifikasi pangkalan untuk implementasi program subsidi tepat LPG 3 Kg,” kata Satria.
3. Erick Thohir Diminta Selesaikan Kelangkaan Gas LPG 3Kg
Mengenai kelangkaan LPG 3 kg, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menugaskan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menangani kelangkaan gas elpiji bersubsidi tersebut di sejumlah daerah. Erick diminta memberikan penjelasan kepada publik soal kelangkaan elpiji melon tersebut. Menurut Jokowi, saat ini gas yang hanya diperuntukkan masyarakat miskin itu diperebutkan oleh banyak pihak.
“Mengenai kelangkaan biar Pak Menteri BUMN yang jawab karena menyangkut Pertamina di bawah beliau,” ujar Jokowi usai meninjau harga pangan di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin, 24 Juli 2023.
Sementara itu, Area Manager Comm, Rel and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara, Susanto August Satria juga mengatakan akan menambah 207.000 tabung atau sekitar 50 persen dari kuota normal untuk 16 kabupaten dan kota. Adapun pemulihan dari kelangkaan ini akan dimulai dari Kabupaten Deli Serdang dengan menambah kuota 7.500 tabung.
“Dari 16 kabupaten dan kota tersebut, terbanyak adalah Kota Medan, sekitar 45.000 tabung. Kami juga siap melakukan operasi pasar sesuai tingkat kebutuhan masyarakat karena pada dasarnya stok kita aman,” kata Satria, Selasa, 25 Juli 2023.
AMELIA RAHIMA SARI | RIRI RAHAYU | RADEN PUTRI | MEI LEANDHA
Pilihan Editor: Konsumsi LPG 3 Kilo Bulan Juli Naik 2 Persen, Pertamina: Stok Aman