“Apalagi kalau itu produk brand-nya (Cina) sendiri. Sudah pasti nanti lewat algoritmanya mereka akan diarahkan ke produk punya mereka, kan. Ini bukan sekadar market place, nah pasti kalah UMKM kita,” ujar Teten
3. Project S Dapat Dapat Arahkan Konsumen Beli Produk Cina
Lebih lanjut Teten mencontohkan kasus di Inggris saat cross border Project S pertama kali mencuat. Kata Teten, 67 persen algoritma TikTok dapat mengubah kebiasaan konsumen yang semula tidak mau belanja, jadi mau belanja. Selain itu, algoritma TikTok juga bisa mengarahkan konsumen membeli produk yang dibawa dari Cina.
"Di Inggris, 67 persen algoritma TikTok bisa mengubah kebiasaan konsumen. Dari yang tidak mau belanja jadi mau belanja. Bisa mengarahkan produk yang mereka bawa dari Cina. Mereka juga bisa beli yang harganya sangat murah sekali," ucap Teten.
4. Perlindungan Cross Border Masih Minim
Ketua Umum Asosiasi Industri UMKM Indonesia (AKUMANDIRI), Hermawati Setyorinny, mengatakan keresahan Project S TikTok Shop semakin menjadi-jadi karena saat ini pelindungan pemerintah atas praktik perdagangan lintas batas atau cross-border masih minim. Terlebih terhadap transaksi yang dilakukan melalui platform social commerce.
“Pelaku UMKM kebanyakan sudah tahu dan mendengar Project S ini. Mereka tidak mengerti aturan pelindungan yang seharusnya didapat dari pemerintah seperti apa. Sebab, bagi UMKM, yang penting jualan saja,” katanya, dilansir dari Koran Tempo pada Kamis, 27 Juli 2023.
5. Dianggap Lebih Menguntungkan Pedagang Asing
Praktik perdagangan cross-border juga dianggap lebih menguntungkan bagi pedagang asing yang menawarkan produk dengan harga sangat murah dan menargetkan pasar potensial di Indonesia. Selain itu, transaksi pembelian barang lintas batas yang nilainya kecil juga dapat terhindar dari bea masuk impor.
Perbedaan ini jelas dengan praktik impor yang biasa dilakukan oleh pedagang lokal. Mereka biasanya mengimpor barang dalam jumlah besar untuk dijual kembali kepada konsumen. Dengan cara ini, barang-barang yang diimpor melalui prosedur kepabeanan dan penjualnya berasal dari Indonesia, sehingga turut berkontribusi pada penerimaan negara melalui pemenuhan ketentuan perpajakan.
AMY HEPPY | RIANI SANUSI | GHOIDA RAHMAH | PRAGA UTAMA | RIZKI DEWI AYU
Pilihan Editor: Pemerintah Pungut Pajak Belanja di Social Commerce, TikTok Siap Patuhi Aturan