TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyatakan penurunan kemiskinan yang terjadi per Maret 2023 seiring dengan fokus kebijakan pemerintah.
"Sejalan dengan fokus kebijakan jangka pendek pemerintah untuk mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen pada tahun 2024 mendatang,” kata Febrio dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 18 Juli 2023.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat kemiskinan sebesar 9,36 persen pada Maret 2023. Angka itu turun dibandingkan data per September 2022 yang sebesar 9,57 persen.
Angka tingkat kemiskinan per Maret 2023 itu juga lebih rendah ketimbang pada masa prapandemi per Maret 2019 yang sebesar 9,41 persen. Namun tingkat kemiskinan pada Maret 2023 itu masih sedikit di atas titik terendah prapandemi per September 2019 yang sebesar 9,22 persen.
Sementara itu, jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 adalah sebesar 25,90 juta orang atau turun 0,46 juta orang dari September 2022. Secara akumulatif, sejak Maret 2021 hingga Maret 2023 tercatat 1,6 juta orang yang berhasil keluar dari garis kemiskinan.
Adapun secara spasial, tingkat kemiskinan per Maret 2023 menurun baik di perkotaan maupun di perdesaan. “Penurunan angka kemiskinan pada Maret 2023 ini sejalan dengan terus menguatnya aktivitas ekonomi, menurunnya angka pengangguran, serta inflasi yang semakin terkendali,” tutur Febrio.
Di saat yang sama, kata Febrio, penyaluran bantuan sosial atau bansos per triwulan I 2023 juga efektif dengan realisasi Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai 89,3 persen. Sedangkan realisasi program Kartu Sembako mencapai 86,5 persen.
Per Maret 2023, pemerintah juga menggulirkan tambahan bantuan pangan beras dalam rangka menjaga akses pangan rumah tangga miskin dan rentan serta menjaga stabilitas harga pangan.
Febrio menyebutkan pemerintah terus berkomitmen untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas, dan menjaga stabilitas inflasi sehingga dapat mengakselerasi penurunan tingkat kemiskinan hingga di bawah level prapandemi.