Ihwal dugaan kebocoran data ini, pengamat keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya menduga data yang bocor termasuk data penduduk Indonesia yang sudah meninggal. Dalam analisisnya, Alfons menemukan 69 kolom. Sebanyak 28 kolom di antaranya mengandung informasi penting, seperti NIK, nama lengkap, tanggal lahir, hingga tangal nikah dan tanggal cerai, serta nomor akta nikah dan nomor akta cerai.
"Yang memprihatinkan, ada informasi soal kelainan fisik, penyandang cacat," kata Alfons dalam keterangan video yang diterima Tempo, Minggu malam, 16 Juli 2023. Di samping itu, ada data nama orang tua hingga nama ketua RT dan RW.
Alfons mengatakan data yang diduga bocor itu merujuk data Kemendagri karena ada data nama petugas beserta NIK-nya. "Jadi kalau menyangkal, saya juga bingung."
Alfons pun mengatakan pentingnya audit data secara rutin oleh instasi terkait. Termasuk pemberian sanksi bagi pengelola data yang melakukan pelanggaran.
"BSSN perlu memberi peringatan. Data kependudukan ini kan data inti masyarakat Indonesia. Tolong dijaga dengan baik," ujar Alfons.