Pengamat Perbankan, Paul Sutaryono, menilai rencana pengoperasioan kembali bank konvensional di Aceh sebagai sinyal bagus bagi industri perbankan di daerah istimewa tersebut. Mantan Assistant Vice Precident BNI ini mengatakan perbankan konvensional masih prospektif di Aceh.
"Karena pada prinsipnya perbankan konvensional memiliki produk dan jasa perbankan yang lebih banyak ketimbang perbankan syariah," kata Paul kepada Tempo, Kamis, 13 Juli 2023.
Jika perbankan konvensional kembali beroperasi di Aceh, kata dia, maka industri perbankan di daerah istimewa tersebut lebih berkembang. Terlebih, semakin banyak perusahaan yang melebarkan sayap ke Aceh. Menurutnya, bisnis perbankan perlu mengikuti bisnis pada umumnya.
"Konsep itu dalam industri perbankan internasional disebut sebagai banks follow the customers," ujar Paul.
Dengan bisnis yang terus berkembang, lanjut Paul. pertumbuhan ekonomi akan terus terdorong. "Alhasil, pertumbuhan ekonomi di Aceh akan lebih subur ke depan."
Selama ini, pengoperasian bank konvensional di Aceh terhalang Qanum atau Perda Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah. Namun sebelumnya, Pemprov Aceh membenarkan ihwal peluang hidup kembalinya bank konvensional.
"Penyempurnaan qanum itu membuka kembali peluang perbankan konvensional untuk kembali beroperasi di Aceh," kata Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad M.T.A, sebagaimana dimuat di Koran Tempo pada 25 Mei 2023.
RIRI RAHAYU | GHOIDA RAHMAH
Pilihan editor: Profil Agusman dan Hasan Fawzi, Bos Baru OJK yang Bakal Awasi Pendanaan Startup dan Aset Kripto