Selain itu, kebijakan the Fed yang lebih dovish akan membuat dolar AS kurang menarik, sehingga pemodal asing akan mencari instrumen yang lebih menarik di emerging market seperti Indonesia.
Para c saat ini berekspektasi bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada akhir Juli 2023 nanti, terlihat dari perangkat Fedwatch yang menunjukkan sebanyak 94,2 persen melihat peluang kenaikan suku bunga pada pertemuan nanti.
Sementara itu, bursa saham AS ditutup menguat pada perdagangan Rabu, 12 Juli, setelah data menunjukkan inflasi AS mereda lebih lanjut dengan harga konsumen mencatatkan kenaikan tahunan terkecil dalam periode lebih dari dua tahun.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain Indeks Nikkei menguat 368,60 poin atau 1,15 persen ke 32.312,50, Indeks Hang Seng menguat 399,70 poin atau 2,12 persen ke 19.260,65, Indeks Shanghai menguat 23,18 poin atau 0,73 persen ke 3.219,31, dan Indeks Straits Times melemah 41,16 poin atau 1,30 persen ke 3.216,52.
Pilihan Editor: Menteri Teten Bicara Koperasi untuk Hilirisasi, Pengamat: Bubarkan Koperasi Abal-abal Dulu