TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyoroti soal minimnya akses listrik untuk sektor pertanian. Dia mengatakan tidak semua area pertanian mendapatkan aliran listrik. Pasalnya, menurut dia, aliran listrik selama ini diutamakan untuk kebutuhan rumah tangga.
"Skema subsidi untuk petani ini belum ada. Ini pemikiran yang bagus, saya bakal sarankan kepada presiden," kata dia saat ditemui di The Westin Jakarta, pada Rabu, 12 Juli 2023.
Dia menjelaskan selama ini pemerintah hanya memberikan subsidi listrik untuk pengguna golongan 450 volt. Alhasil, subsidi untuk pertanian belum ada. Padahal, menurutnya, sektor ini sangat membutuhkan akses listrik untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indoensia (HKTI) itu menjelaskan, penggunaan alat dan mesin pertanian berbasis listrik dapat menjadi alternatif untuk menurunkan biaya produksi. Terlebih di tengah tingginya harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini.
Dia mengatakan listrik dibutuhkan petani mulai dari pratanam hingga pasca-panen. Pada masa pratanam, ujarnya petani pun membutuhkan elektrifikasi untuk menyiapkan benih.
Efesiesi biaya irigasi dengan elektrifikasi pertanian bisa mencapai 77,14 persen