TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Transportasi Publik dari Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno menanggapi soal rencana sort launching light rail transit atau LRT Jabodebek yang akan dilakukan besok, Rabu, 12 Juli 2023. Dia menyoroti akses penumpang dari dan menuju ke stasiun yang ingin menaiki kereta tersebut.
“Kalau Jakarta saya enggak sanksi, angkutan sambungannya banyak, bisa jalan kaki. Tapi bagaimana akses menuju stasiun yang ada di luar Jakarta,” ujar dia di Hotel Mercure, Mangga Besar, Jakarta Barat, pada Selasa, 11 Juli 2023.
Selain itu, LRT Jabodebek juga perlu mengandalkan keberhasilan dari angkutan penumpang (feeder) disalurkan khusus ke angkutan trayek menuju ke stasiunnya. Padahal, dia sudah mengingatkan soal feeder sejak lima tahun yang lalu, agar perlu segera dipikirkan solusinya.
Namun, Djoko menilai, ternyata pemerintah daerahnya seperti tidak ingin terlibat dalam proyek tersebut karena menganggap tidak ada urusan. Padahal, menurut dia, pemerintah daerah harus ikut terlibat menyediakan akses feeder menuju ke stasiun LRT Jabodebek.
“Itu pun jangan rerouting-nya pakai angkot-angkot bobrok. Jika tidak, penumpang tidak akan mau,” kata Djoko.
Baca juga:
Menurut dia, perlu disediakan angkutan misalnya dari kawasan perumahan. Seperti di Bogor, banyak orang kelas menengah atas, sehingga jika angkutan bisnis harus menggunakan yang berpendingin di dalamnya untuk menuju ke stasiun terdekat.
Selanjutnya: “Jangan pakai angkot. Bus saja,..."