TEMPO.CO, Jakarta - Advisor Hyundai Motor Asean HQ Lee Kang Hyun menanggapi rencana pemerintah Indonesia untuk mempersulit mobil berbasis bahan bakar minyak (BBM). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengungkapkan rencana tersebut.
"Itu bagus. Harusnya pemerintah juga mendukung dan mendorong untuk memang green ya dan juga untuk masa depan," ujar Kang Hyun saat ditemui di pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 11 Juli 2023.
Khususnya, dia menilai di Indonesia juga ada nikel. Jadi, menurut dia pemerintah Indonesia seharusnya memberikan subsidi untuk mobil listrik atau pejabat-pejabat lebih dulu memakai mobil listrik.
"Jadi biar pasar mobil listrik lebih besar, bukan hanya ekspor saja, di lokal juga biar jual lebih banyak," kata Kang Hyun.
Sebelumnya diberitakan, Luhut akan memperketat pembelian kendaraan berbasis BBM. Menurut Luhut, pembatasan tersebut akan berdampak pada perbaikan kualitas udara di Jakarta dan berdampak baik untuk kesehatan.
"Kami juga secara bertahap akan mulai mempersulit ya, (dalam) tanda kutip, mobil-mobil combustion sehingga dengan demikian, air quality Jakarta bisa lebih baik. Sehingga keluarga kita akan mendapat air quality seperti mungkin di negara tetangga kita," ujar Luhut dalam Peluncuran Battery Assets Management Services Indonesia Battery Corporation (IBC), di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 12 Juni 2023.
Luhut melanjutkan, pembatasan tersebut dapat mendorong pembelian mobil listrik ke depannya. Dia bahkan menargetkan 10 persen mobil di Indonesia pada 2030 mendatang adalah mobil listrik.
"Kendaraan listrik tidak hanya berbicara kendaraannya saja, tapi seluruh ekosistem pendukungnya. Kita mau 10 persen nanti populasi dari EV ini sudah terjadi di 2030," tutur Luhut.
AMELIA RAHIMA SARI | ERWAN HERNAWAN
Pilihan Editor: Kunjungi Pabrik Hyundai, Zulhas Blak-blakan Sebut Harapannya Investasi Korsel di RI Meningkat