Pemerintah Indonesia, kata Suminto, juga berhasil mengendalikan defisit fiskal, yang saat berada di bawah 3 persen dari PDB. Pada tahun lalu, defisit fiskal menurun signifikan menjadi 2,4 persen, dan S&P memperkirakan akan terus berkurang menjadi sekitar 2,3 persen dari PDB pada tahun 2023.
Penurunan defisit fiskal ini juga yang dinilai bakal memberikan dampak positif dalam mengurangi beban utang pemerintah dan pembayaran bunga. “Meskipun dalam perjalanan menuju peningkatan peringkat Indonesia masih terdapat tantangan seperti masih terbatasnya basis penerimaan negara, namun kita yakin dengan perbaikan kebijakan fiskal dan reformasi struktural berkelanjutan, basis penerimaan dapat ditingkatkan sehingga mampu mendorong peringkat kredit Indonesia di masa depan,” kata Suminto.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian khusus terhadap stabilitas politik dan kebijakan. Dalam menghadapi pemilihan umum yang akan datang pada Februari 2024, situasi politik dan kebijakan di Indonesia tetap stabil, menunjukkan kedewasaan demokrasi dan komitmen pemerintah terhadap stabilitas nasional.
Walaupun ada risiko penurunan harga komoditas dan ketidakpastian ekonomi global, pemerintah memproyeksikan tetap ada prospek positif bahwa Indonesia tetap stabil di masa depan. Pemerintah akan tetap waspada terhadap risiko global dan mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent dan berkelanjutan. Pemerintah juga terus berkomitmen untuk melindungi daya beli masyarakat, mengendalikan inflasi, dan menjaga momentum pemulihan ekonomi.
RR ARIYANI
Pilihan Editor: Sri Mulyani Bikin Aturan Baru, Ini Deretan Fasilitas Kantor ke Karyawan yang Bebas Pajak