TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky meluncurkan laporan komprehensif yang menyoroti meningkatnya bahaya yang dihadapi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam lanskap ancaman dunia maya saat ini.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bansa (PBB), UMKM menyumbang 90 persen dari semua bisnis secara global dan berkontribusi terhadap 50 persen produk domestik bruto dunia.
Dalam laporan Kaspersky disebutkan bahwa ancaman terhadap UMKM itu cukup meresahkan, karena penjahat siber terus menargetkannya dengan berbagai taktik canggih. Statisik menunjukkan jumlah karyawan UMKM yang menghadapi malware yang disamarkan sebagai aplikasi bisnis sah tetap relatif stabil dari tahun ke tahun.
“Sepanjang tahun 2022 jumlahnya mencapai 2.572, sementara sepanjang 2023 ini sudah 2.478. Bahkan, penjahat siber terus berupaya menyusup ke sektor bisnis ini,” tertulis dalam laporan Kaspersky yang dikutip pada Senin, 3 Juli 2023.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa jumlah pendeteksian file berbahaya yang menargetkan UMKM selama lima bulan pertama di tahun 2023 mencapai 764.015. Metode serangannya yang paling umum adalah eksploitasi yang menargetkan kerentanan perangkat lunak, lalu ancaman phising dan scam.
Laporan dari Kaspersky Security Network (KSN)