Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Transisi Energi Butuh Biaya Besar, IESR: Hibah US$ 160 Juta dari Skema JETP Tidak Mencukupi

Reporter

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Direktur Institute for Essential Service Reform, Fabby Tumiwa (kemeja kotak-kotak biru), Ketua Dewan Pakar Asosiasi Surya Energi Indonesia (AESI), Nur Pamudji (kemeja putih) dan Ketua Umum AESI, Andhika Prastawa (kemeja hitam) saat mengelar diskusi mengenai pemanfaatan energi surya di Indonesia, Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 1 Juli 2018. TEMPO/Dias Prasongko
Direktur Institute for Essential Service Reform, Fabby Tumiwa (kemeja kotak-kotak biru), Ketua Dewan Pakar Asosiasi Surya Energi Indonesia (AESI), Nur Pamudji (kemeja putih) dan Ketua Umum AESI, Andhika Prastawa (kemeja hitam) saat mengelar diskusi mengenai pemanfaatan energi surya di Indonesia, Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 1 Juli 2018. TEMPO/Dias Prasongko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan transisi energi di Indonesia butuh biaya besar. Dana hibah senilai US$ 160 juta dari skema Just Energy Transition Partnership (JETP) sangat tidak mencukupi.

"Minimal 10 hingga 15 persen dari dana hibah IPG (International Partners Group)," kata Fabby dalam konferensi pers di Ayana Midplaza Jakarta, Selasa, 27 Juni 2023. 

Angka tersebut setara US$ 1,5 miliar hingga US$ 2 miliar dari total dana JETP yang dijanjikan, yakni sebesar US$ 20 miliar. Fabby mengatakan, 10 hingga 15 persen dana hibah tersebut bisa digunakan untuk mengeksekusi program menuju net zero emission (NZE) pada 2023. 

Adapun skema pendananaan transisi energi melalui skema JETP ini disepakati dalam KTT G20 di Bali pada November 2022.

Fabby menjelaskan, berdasarkan kajian IESR, Indonesia membutuhkan dana US$ 1,3 triliun untuk melakukan transisi energi hingga 2050. Artinya, butuh dana rata-rata US$ 30 miliar hingga US$ 40 miliar per tahun hingga 2050.

"Kalau sampai 2030, dari kajian kami, butuh paling tidak US$ 130 miliar," kata Fabby. 

Dana sebesar itu, kata Fabby, dibutuhkan untuk melakukan pensiun dini PLTU batu bara, pelaksaan program energi baru terbarukan (EBT), dan proses transisi yang berkeadilan. 

Selanjutnya: Direktur Jenderal EBTKE Dadan Kusdiana mengatakan....

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IIGCE 2023 Mendorong Optimalisasi Sumber Daya Panas Bumi di Indonesia

2 jam lalu

Wakil Presiden RI KH. Ma'ruf Amin saat membuka Indonesia & International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2023 pada Rabu 20 September 2023 di Jakarta Convention Center.
IIGCE 2023 Mendorong Optimalisasi Sumber Daya Panas Bumi di Indonesia

Menjadikan energi panas bumi sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang akan memberikan kontribusi positif pada beragam sumber energi Indonesia.


Celios Ingatkan Pemerintah Antisipasi Transisi Energi dari Penutupan PLTU Batu Bara

19 jam lalu

Semburan asap dari pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih terlihat dari pesisir pantai Kelurahan Bungus Selatan, Kota Padang. Foto: Fachri Hamzah/Tempo.
Celios Ingatkan Pemerintah Antisipasi Transisi Energi dari Penutupan PLTU Batu Bara

Penutupan pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU batu bara banyak manfaatnya. Namun pemerintah harus siapkan mitigasi dampak di masa transisi energi.


5 Negara Penghasil Listrik Panas Bumi Terbesar di Dunia

21 jam lalu

Pembangkit Listrik Tenaga panas bumi PT. Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) mulai beroperasi secara komersial sejak akhir Desember lalu. Dok SERD
5 Negara Penghasil Listrik Panas Bumi Terbesar di Dunia

Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara produsen listrik panas bumi terbesar di dunia


Energi Panas Bumi Indonesia Baru Dimanfaatkan 2,3 GW, Pemerintah Bakal Ekspor?

2 hari lalu

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang
Energi Panas Bumi Indonesia Baru Dimanfaatkan 2,3 GW, Pemerintah Bakal Ekspor?

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) belum berencana mengekspor energi panas bumi atau geothermal


Pendanaan Transisi Energi, Kepala BKF Sebut Pemerintah Tak Mau Pinjaman dengan Bunga Tinggi

2 hari lalu

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu saat menyampaikan perubahan asumsi dasar makro dalam RAPBN 2024 seusai rapat Panja bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Selasa (6/9/2023) (ANTARA/Bayu Saputra)
Pendanaan Transisi Energi, Kepala BKF Sebut Pemerintah Tak Mau Pinjaman dengan Bunga Tinggi

Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah tidak mau menerima pendanaan komersial dari skema JETP jika bunganya terlalu tinggi.


PGN dan 4 Stakeholder Kerja Sama Perkuat Ketahanan Pasokan Gas Bumi

2 hari lalu

PGN dan 4 Stakeholder Kerja Sama Perkuat Ketahanan Pasokan Gas Bumi

PT PGN (Persero) Tbk. menjalin kerja sama dengan empat stakeholder upstream guna meningkatkan ketahanan pasokan gas bumi nasional.


IESR: Indonesia Perlu Belajar dari Denmark, Australia, dan AS dalam Transisi Energi

3 hari lalu

IESR: Indonesia Perlu Belajar dari Denmark, Australia, dan AS dalam Transisi Energi

IESR menyatakan Denmark, Australia, dan Amerika Serikat, yang sudah memiliki pulau dengan 100 persen energi terbarukan.


Sepakati Pembentukan Task Force, Indonesia dan Jepang Percepat Pengembangan Transisi Energi

3 hari lalu

Sepakati Pembentukan Task Force, Indonesia dan Jepang Percepat Pengembangan Transisi Energi

Sepakati Pembentukan Task Force, Indonesia dan Jepang Percepat Pengembangan Transisi Energi Beserta Infrastruktur Pendukung


Dewas KPK Putuskan Johanis Tanak Tak Langgar Kode Etik soal Komunikasi dengan Idris Sihite

4 hari lalu

Wakil ketua KPK, Johanis Tanak, mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan dugaan pelanggaran etik, disiarkan melalui monitor tv, di gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 21 September 2023. Majelis hakim etik Dewan Pengawas KPK mengadili Johanis Tanak,  dalam dugaan perbuatan berkomunikasi dengan pihak berperkara yakni saksi kasus dugaan tindak pidana korupsi pemotongan tunjangan kinerja di Kementerian ESDM.TEMPO/Imam Sukamto
Dewas KPK Putuskan Johanis Tanak Tak Langgar Kode Etik soal Komunikasi dengan Idris Sihite

Dewas KPK menilai Johanis Tanak tak melanggar kode etik meskipun terbukti berkomunikasi dengan Idris SIhite.


Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Simposium Kebijakan Publik Internasional

4 hari lalu

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas di acara Town Hall Meeting Transformasi Riset dan Inovasi Menuju Indonesia Emas 2024 di Auditorium Gedung BJ Habibie, Jakarta, Selasa, 5 September 2023.Foto: Maria Fransisca Lahur
Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Simposium Kebijakan Publik Internasional

Indonesia kembali menjadi tuan rumah simposium kebijakan publik internasional. Simposium ini diwadahi oleh Kemenpan RB.