TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas buka suara soal perjanjian impor beras sebanyak 1 juta ton dari India. Adapun perjanjian tersebut dilakukan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk mengantisipasi kelangkaan akibat fenomena El Nino.
"Kemarin itu Mendag tanda tangan dua negara. Ada kepastian dari negara mereka suplai kita," kata Buwas saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Senin, 26 Juni 2023.
Dia menjelaskan opsi impor beras memang kembali dibuka. Nantinya, penugasan impor komoditas ini akan diserahkan ke Perum Bulog. Namun, menurut Buwas, pemerintah dan pihak terkait belum melakukan rapat koordinasi terbatas atau rakortas.
Alhasil, belum ada perhitungan berapa jumlah yang akan didatangkan ke Tanah Air. Selain itu, ia menilai saat ini tidak terjadi kondisi genting atau emergency untuk melakukan impor beras.
Tetapi, Buwas sepakat pemerintah perlu mengantisipasi dampak cuaca ekstrem akibat fenomena El Nino yang akan terjadi di Indonesia. Dia menegaskan kondisi tersebut pasti berkaitan dengan hasil produksi di masa mendatang. Dampaknya, penyerapan untuk cadangan beras pemerintah (CBP) berkurang. Sehingga bila harga beras melonjak, Bulog tidak bisa langsung meredam kenaikan harga di pasaran.
Menurut Zulhas, Indonesia perlu membuka kembali opsi impor beras