TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto, membeberkan sejumlah manfaat bank tanah. Pertama, bank tanah bermanfaat untuk kepentingan umum. Misalnya, untuk mendorong pembangunan lapangan sepak bola di suatu wilayah agar bisa menjaring potensi dan prestasi. Kedua, bank tanah dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sosial.
"Untuk membangun masjid, pura, klenteng, vihara, gereja. Semua bisa diberikan dari bank tanah," ujar Hadi dalam media gathering di Oakwood Suites La Maison Jakarta pada Kamis malam, 22 Juni 2023. "Untuk panti asuhan, juga silakan."
Manfaat ketiga, untuk kepentingan pembangunan nasional. Sebagai contoh, untuk pembangunan lapangan terbang VVIP yang bakal dilakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepentingan pembangunan nasional termasuk jika masyarakat membutuhkan lahan untuk membangun ekosistem ayam pedaging demi ketahanan pangan. Hadi berujar, bank tanah bisa menyediakan lahan untuk penanaman jagung sebagai pakan, area untuk pembesaran ayam, hingga untuk penjualan ke pasar. "Perlu berapa hektare? Kami siapkan untuk pemerataan ekonomi," ucapnya.
Hadi menjelaskan, sebagaimana dalam Undang-Undang Cipta Kerja, lahan untuk bank tanah adalah tanah yang diperoleh tanah bekas hak guna usaha (HGU), tanah telantar yang sudah tidak dikerjakan kurang lebih 20 tahun, tanah pelepasan hutan, tanah timbul, dan tanah hasil reklamasi.
Adapun pada 2022, BPN sudah mendapat tanah seluas 10.961,18 hektare dari yang ditargetkan seluas 9.565 hektare. Lahan tersebut digunakan untuk pembangunan perumahan di Jawa Tengah, termasuk sebagian untuk pembangunan lapangan terbang VVIP. Sedangkan tahun 2023, dia menarketkan tanah seluas 14.108,84 hektare.
"Tapi kami tetap memperhatikan kepentingan rakyat. Tetap kami akan redistribusikan 30 persen dari tanah negara (untuk masyarakat)," ujar dia.
Pilihan editor: Menteri ATR: Lapangan Terbang VVIP di IKN Dibangun di atas Bank Tanah