TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan PT Freeport Indonesia (PTFI) per Mei 2023 telah merealisasikan investasi US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 33 triliun saat membangun smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur.
Pembangunan pabrik pengolahan tersebut diklaim menyerap 15 ribu tenaga kerja Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Bahlil dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Juni 2023.
Ia menyebutkan, smelter tersebut ditargetkan bisa beroperasi pada Mei 2024. Totalnya, nilai investasi yang digelontorkan dalam pembangunan smelter itu mencapai US$ 3 miliar atau setara Rp 45 triliun.
Bahlil menjelaskan, proyek smelter ini sebagai bentuk nyata hilirisasi untuk penciptaan nilai tambah produk. "Kita ingin Indonesia yang tidak hanya dikenal karena sumber daya alamnya saja, tapi karena produknya,” ujarnya dalam keterangan tertulis itu.
Ia menyampaikan hal tersebut saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja ke Gresik, Jawa Timur, Selasa, 20 Juni 2023. Adapun pembangunan smelter itu saat ini sudah mencapai 72 persen dan ditargetkan rampung sebelum Mei 2024.
Hilirisasi, kata Bahlil, termasuk terhadap sumber daya mineral, menjadi kunci agar Indonesia dapat berubah dari negara berkembang menjadi negara maju. Hal ini dibuktikan dengan hilirisasi sumber daya mampu meningkatkan pendapatan negara.
"Nikel contohnya, naik dari US$ 3,3 miliar menjadi US$ 30 miliar setelah kita stop ekspor bahan mentah nikel dan lakukan hilirisasi,” ucap Bahlil.
Selanjutnya: Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas ...