TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengantisipasi kenaikan permintaan komoditas bumbu dapur seperti cabai dan bawang menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.
Kepala Disperindag Bali I Wayan Jarta mengatakan bahwa upaya antisipasi yang dilakukan seperti memantau ke hulu, yaitu sektor pertanian untuk memastikan ketersediaan komoditas tersebut cukup meskipun ada potensi kenaikan permintaan sampai 5 persen
Baca juga:
“Iya kami informasi ke hulunya pertanian, supaya menjadi perhatian. Kemungkinan terjadi kenaikan, tapi ketersediaan cukup, jadi kalau Idul Adha nanti ada kenaikan harga itu akibat sentimen pasar saja, dan saya prediksi tidak akan mengurangi daya beli masyarakat,” kata dia di Denpasar, Selasa 20 Juni 2023.
Jarta melihat umumnya di Bali peningkatan permintaan cabai dan bawang untuk Idul Adha akan terjadi pada H-1, namun untuk cabai kenaikan harga mulai terjadi meski bukan karena hari raya, melainkan kondisi gagal panen.
Berdasarkan data yang dihimpun Disperindag Bali, rata-rata harga cabai merah di pasar Rp32.333 per kilogram, naik sebesar Rp4.000 dari rata-rata hari Senin 18 Juni 2023.
Sementara itu untuk bawang merah berkisar Rp30.000 dan bawang putih Rp34.667 per kilogram sejak kemarin.
Untuk komoditas lainnya menurut Jarta masih dalam kondisi aman, seperti daging ayam dan telur yang umumnya tiap menuju Idul Adha tidak terjadi lonjakan, namun harus diakui kenaikan harga atas dua komoditas tersebut telah berlangsung lama.
Mulai terjadi lonjakan harga daging sapi Rp 5.000