Sejarah InJourney
Pada mulanya, pemerintah melalui Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengumumkan rencana merger perusahaan pelat merah di sektor kepariwisataan dan penerbangan pada 2020. Kebijakan holding tersebut tercantum dalam dokumen paparan dan diskusi karyawan yang dipublikasikan pada Oktober 2020.
Rencanaya, holding akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama berupa setoran modal dari enam perusahaan pada kuartal IV 2020. Kemudian disusul tahap kedua, yaitu restrukturisasi portofolio yang berlangsung pada 2021-2022.
Dalam prosesnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk semula dimasukkan dalam rencana holding. Namun, Garuda akhirnya dikeluarkan dari proses pembentukan holding lantaran menghadapi restrukturisasi. Menteri BUMN Erick Thohir kemudian menunjuk sejumlah nama, seperti Dony Oskaria dan Triawan Munaf untuk memimpin InJourney.
Kinerja Keuangan InJourney
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) mencatatkan laba konsolidasi Rp 355,6 miliar (unaudited) pada triwulan pertama 2023. Angka tersebut naik 126,7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022. Pencapaian ini didapat seiring dengan peningkatan signifikan pendapatan usaha konsolidasi sebesar 72,7 persen dibanding triwulan pertama 2022, yaitu 5,04 triliun.
Baik PT Angkasa Pura I maupun PT Angkasa Pura II masing-masing menyumbangkan pendapatan sebesar 38,7 persen dan 54,7 persen dari keseluruhan holding. AP I mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,9 triliun atau naik 109,1 persen dibandingkan triwulan I 2022. Sedangkan AP II berkontribusi sebesar Rp 2,8 triliun atau meningkat 75,4 persen.
Pada bidang retail, PT Sarinah terhitung berkontribusi sebesar 3,8 persen dari pendapatan usaha konsolidasi, yaitu Rp 193 miliar. Sedangkan sektor destinasi wisata heritage management (TWC) dan hotel (HIN) masing-masing menyumbang penghasilan sebesar Rp 77 miliar dan Rp 17 miliar.
Wakil Direktur Utama InJourney Edwin Hidayat Abdullah menyatakan bahwa jumlah pengguna jasa heritage park triwulan pertama 2023 terealisasi 873.907 orang dengan rincian 838.660 orang wisatawan domestik dan 35.247 orang wisatawan mancanegara. Baik total keseluruhan wisatawan dalam negeri maupun internasional mengalami peningkatan. Peningkatan sangat signifikan diperoleh dari jumlah wisatawan luar negeri, yaitu 3,3 persen.
NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: PMN Tambahan Injourney Rp 1,19 T Disetujui, Dirut: Untuk Penyelesaian Kewajiban di Mandalika