TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Holding BUMN di bidang pariwisata, InJourney, mengajukan penyertaan modal negara (PMN) Rp 1,19 triliun pada Rabu lalu, 14 Juni 2023. Dalam penjelasannya pada rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR saat itu, Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, menyatakan, sebagian besar PMN tersebut atau sebesar Rp 1,05 triliun akan digunakan untuk membayar utang.
Saat ini, perusahaan tengah terbelit utang sebesar Rp 4,6 triliun dari proyek Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Rinciannya adalah kewajiban pembayaran jangka panjang Rp 3,4 triliun dan kewajiban pembayaran jangka pendek sebesar Rp 1,2 triliun.
"Terus terang saya tidak bisa selesaikan kewajiban yang short term ini, di antaranya untuk bayar pembangunan Grand Stand, VIP Vilage, sama kebutuhan modal kerja saat penyelenggaraan event," ujar Doni dalam rapat dengar pendapat yang disiarkan melalui YouTube, Rabu, 14 Juni 2023.
InJourney pun berencana menghapus penyelenggaraan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika lantaran ajang itu tidak memberikan pemasukan alias mendatangkan kerugian karena tak ada sponsor yang datang.
Seperti apa profil InJourney, sejarah berdirinya serta kinerja keuangannya? Simak penjelasannya berikut ini.
Profil InJourney
Dilansir dari situs resminya, InJourney merupakan holding BUMN industri aviasi dan pariwisata. Perusahaan tersebut memiliki anak usaha, antara lain PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Hotel Indonesia Natour, PT Sarinah, dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko.
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 104 Tahun 2021 tentang PMN RI ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero). InJourney disebut sebagai napas baru bagi kebangkitan industri pariwisata di tengah kondisi pandemi dan siap membawa keramahtamahan serta keragaman budaya.
Susunan dewan komisaris InJourney diisi oleh Komisaris Utama (Komut) Triawan Munaf, Komisaris Wihana Kirana Jaya, Komisaris Odo Manuhutu, dan Komisaris Independen Elwin Mok. Sedangkan jajaran dewan direksi terdiri dari Direktur Utama (Dirut) Dony Oskaria, Wakil Direktur Utama Edwin Hidayat Abdullah, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata Maya Watono, serta Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Digital Herdy Harman.
Selanjutnya: Sejarah berdirinya InJourney...