TEMPO.CO, Jakarta - Erick Thohir masuk dalam daftar bakal calon wakil presiden (bacawapres) menurut hasil survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kabinet Indonesia Maju sekaligus Ketua Umum PSSI tersebut muncul di posisi teratas sebagai kandidat yang akan mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Seperti apa rekam jejak Erick Thohir?
Profil Erick Thohir
Erick Thohir lahir di Jakarta pada 30 Mei 1970. Ia menamatkan pendidikan bidang Komunikasi dan bergelar Associate of Arts dari Glendale University.
Ia juga mendapat gelar Bachelor of Arts bidang Periklanan dari American College pada 1991. Putraa dari Teddy Thohir itu kemudian melanjutkan kuliah pascasarjana dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari National University of California pada 1993.
Sebelum terjun di lingkungan pemerintahan, suami dari Elizabeth Tjandra itu pernah menduduki kursi dewan direksi dan dewan komisaris sejumlah perusahaan serta organisasi ternama. Jabatan di beberapa perusahaan itu adalah Komisaris Utama (Komut) Mahaka Media (2010-2019), Presiden Klub Inter Milan (2013-2016), dan Direktur Utama (Dirut) PT Intermedia Capital Tbk, induk televisi swasta ANTV (2014-2019).
Erick Thohir juga sempat menjadi Ketua Komite Olimpiade Indonesia (2015-2019) dan Ketua Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee atau INASGOC. Ayah dari empat orang anak itu tercatat pernah dianugerahi gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas Brawijaya (UB) pada 3 Maret 2023. Saat itu, sahabat Sandiaga Uno dan Nur Asia tersebut menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Entitas Transformasi BUMN: Strategi Terobosan untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia Baru”.
Memimpin BUMN sekaligus PSSI
Meski tidak bergabung dalam partai politik (parpol) atau bersifat independen, Erick Thohir secara resmi diangkat sebagai Menteri BUMN pada 23 Oktober 2019 oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 133/P Tahun 2019. Selama memimpin di kementerian yang fokus pada sektor bisnis pelat merah, ia tercatat mengambil sejumlah langkah yang cukup kontroversial.
Salah satunya adalah ketika ia memetakan 7 perusahaan milik negara yang akan dibubarkan lantaran terus merugi atau lama tidak beroperasi. Ketujuh BUMN itu meliputi PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, PT Kertas Leces (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero).
Dalam perjalanannya, Erick Thohir kemudian didapuk sebagai Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggantikan Mochamad Iriawan atau alias Iwan Bule. Ia mendapatkan 64 suara dari 86 suara dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Kamis, 16 Februari 2023.
Harta Kekayaan Erick Thohir
Berdasarkan rilis Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) elektronik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Erick Thohir terpantau menyampaikan laporan kekayaannya terakhir kali pada 31 Desember 2022 dengan total Rp 2,3 triliun.
Adapun rincian harta Ketum PSSI tersebut adalah sebagai berikut.
- 36 bidang tanah dan bangunan dengan luas berkisar antara 132 sampai 3.500 meter persegi senilai Rp 419,5 miliar, tersebar di Depok, Bekasi, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Bogor, Tangerang, Manggarai Barat, dan Pasuruan.
- Alat transportasi berupa Mercedes Benz W108280S (1969), motor Honda NF125TR (2011), Hyundai Genesis G 80 EV (2022), dan Hyundai Ioniq 5 EV (2022) dengan total harga Rp 2,6 miliar
- Harta bergerak lainnya: Rp 27,9 miliar
- Surat berharga: Rp 1,7 triliun
- Kas dan setara kas: Rp 176,6 miliar
- Harta kekayaan Erick Thohir lainnya: Rp 133,2 miliar
- Utang: Rp 178,8 miliar
Pilihan editor: Erick Thohir: Nonton Bola Sekarang Diproteksi Asuransi, Lebih Nyaman
MELYNDA DWI PUSPITA