TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan perkembangan realisasi investasi di awal 2023. Menurut dia, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) target investasi sebenarnya Rp 1.099,8 triliun, tapi Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberikan target senilai Rp 1.400 triliun.
“Dari Rp 1.400 triliun itu sudah kami realisasikan pada kuartal pertama 2023 sebesar 23,5 persen atau setara Rp 328,9 triliun,” ujar dia dalam rapat kerja bersama Komisi VI di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 9 Juni 2023.
Investasi lebih merata
Dari segi komposisi, Bahlil menjelaskan, investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 53,8 persen dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 46,2 persen. “Jadi PMA dan PMDN masing-masing tumbuh secara year on year (YoY), masing-masing 20,2 persen untuk PMA dan 12,4 persen PMDN,” kata Bahlil.
Selain itu, dari sisi investasi yang masuk ke dalam Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa masing-masing 52,6 persen dan 47,4 persen, dengan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 384.892 orang. “Investasi kita di luar Jawa sejak 2020 kuartal ketiga dan 2023 kuartal pertama sudah lebih merata,” ucap Bahlil.
Hal itu menurut dia, sejalan dengan perintah Jokowi di berbagai kesempatan yang mendorong agar investasi tidak hanya di Pulau Jawa, tapi juga di luar Pulau Jawa. Menurut Jokowi, kata Bahlil, membangun Indonesia tidak boleh Jawa sentris, tapi harus Indonesia sentris.
“Alhamdulillah kita tetap bekerja kerja keras dan ini juga hasil dari sosialisasi dari Komisi VI ke semua dapilnya. Ini tidak bisa dibohongi, bahwa merata sekarang antara Jawa dan luar Jawa itu setara,” tutur Bahlil.
Sementara untuk target investasi pada tahun 2023 nilainya Rp 1.200 triliun. Sedangkan untuk realisasinya sudah melebihi target yakni senilai Rp 1.207,2 triliun.